Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH OKU Timur Tebar Benih Ikan hingga Tuangkan 300 Botol Eco-enzyme

PENUANGAN ECO ENZYME -- Sebanyak 300 botol cairan eco-enzyme dari bank sampah dituangkan ke kolam retensi untuk menjaga kualitas air secara alami--
BACA JUGA:Sidang Paripurna, Jawaban Bupati Enos Terhadap Pandangan Fraksi
Pembangunan fasilitas daur ulang dan bank sampah. Penerapan prinsip Zero Waste to Landfill. Pemanfaatan sekolah, pasar, tempat ibadah, dan kantor sebagai pusat edukasi hidup tanpa sampah.
“Pejuang lingkungan adalah saksi hidup dari dedikasi dan keberanian menjaga bumi. Mereka sering bergerak tanpa insentif dan sorotan, namun penuh cinta dan tanggung jawab,” ungkap Feri. Ia menambahkan bahwa perubahan besar selalu diawali oleh langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
Dalam pernyataannya, DLH OKU Timur juga menyampaikan pesan tegas kepada pelaku industri produksi dan konsumsi harus bertanggung jawab. Tidak ada lagi ruang untuk plastik sekali pakai yang tidak bisa diolah.
Sementara kepada generasi muda Gen Z dan Gen Alpha diserukan peran sebagai agen perubahan. Mereka didorong untuk menjadi pelopor gaya hidup minim plastik membawa botol minum sendiri, menolak sedotan plastik, menggunakan tas belanja, memilih produk lokal, serta mengedukasi lingkungan lewat media sosial.
"Kalian bukan penonton. Kalian penentu arah sejarah. Hari ini adalah panggilan, bukan hanya untuk sadar, tapi untuk bertindak,” tegas Feri dalam pesannya.
BACA JUGA:Satlantas Polres OKU Timur Gagalkan Aksi Balap Liar
BACA JUGA:100 Hari Kerja, Enos Yudha Bangun Gedung IGD RSUD OKU Timur
Hari Lingkungan Hidup Sedunia bukan sekadar perayaan seremonial. Di OKU Timur, momen ini menjadi panggilan kolektif untuk menjaga bumi bukan untuk kepentingan bumi itu sendiri, melainkan demi masa depan umat manusia.
“Bumi tidak membutuhkan kita. Kitalah yang membutuhkan bumi. Mari wariskan alam yang bersih, bukan krisis,” tutup Feri Hadiansyah.