Rotasi SDM Kemensos, Mensos: Kerja Bahagia Dekat Keluarga
Kementerian Sosial RI terus melakukan pemerataan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai langkah strategis untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program kerja.--
JAKARTA – Kementerian Sosial RI terus melakukan pemerataan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai langkah strategis untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program kerja.
Kebijakan ini bagian dari upaya meningkatkan kinerja ASN dalam mendukung Asta Cita Presiden, 17 Program Strategis, dan Rencana Strategis (Renstra) Kemensos.
Berpedoman pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, pemerataan SDM bertujuan untuk memastikan pegawai ditempatkan sesuai kebutuhan organisasi dengan memerhatikan kesejahteraan pegawai.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa kebijakan ini dilakukan dengan prinsip transparansi dan berbasis data.
Ia juga menekankan bahwa kerja yang optimal harus didukung dengan keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan pribadi. “Kerja bahagia harus dekat dengan keluarga,” kata Mensos, Kamis (30/1/2025).
Kemensos berkomitmen memastikan bahwa pemerataan SDM tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mendukung efektivitas program-program strategis, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.
Presiden RI Prabowo Subianto telah mengarahkan agar setiap kebijakan berangkat dari data yang valid dan dirancang dengan perencanaan yang matang, baik di tingkat unit kerja eselon 1, eselon 2, maupun unit pelaksana teknis (UPT).
Oleh karena itu, dalam menyusun program pengentasan kemiskinan, diperlukan kecermatan dalam perencanaan yang berbasis data sehingga setiap langkah yang diambil dapat berjalan secara terpadu, terarah, dan terintegrasi.
Mensos Gus Ipul menegaskan bahwa pendekatan kerja yang terfragmentasi atau berbasis ego sektoral tidak boleh lagi terjadi.
“Tidak boleh lagi kita ego sektoral. Semua program harus diintegrasikan sehingga menjadi satu kesatuan. Setelah terintegrasi di tingkat Kemensos, semua program nantinya akan diintegrasikan lagi melalui salah satunya Kemenko Pemmas. Ini yang diharapkan dari kerja kita ke depan,” kata Mensos Gus Ipul.
Dalam kesempatan ini Gus Ipul juga mengajak seluruh ASN Kemensos untuk bekerja berdasarkan data yang valid serta konsistensi dalam menjalankan proses bisnis yang sudah dirancang. Setiap program harus dirumuskan dengan baik dan dilaksanakan berdasarkan empat ukuran utama: output, outcome, benefit, dan dampak.
“Selalu rumuskan apa yang menjadi target dari kerja kita dengan baik. Ukur output, outcome, benefit, dan dampaknya. Seberapa jauh kita bisa menjadikan empat ukuran ini sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab kita,” katanya.
Mensos juga menegaskan pentingnya penguatan monitoring dan evaluasi (monev) dalam setiap program yang dijalankan. Ia menekankan agar setiap pegawai tidak hanya sekadar mengulang apa yang sudah dilakukan, tetapi juga mencari inovasi dan penyempurnaan.
“Monev harus diperkuat, jangan dibiasakan mengulang apa yang sudah dilakukan,” ujarnya.