KORANOKUTIMURPOS.ID - Layanan Kementerian Agama sangat luas, menjangkau wilayah kepulauan di kawasan terpencil.
Ikhtiar pembinaan keagamaan dilakukan dengan berbagai cara, baik secara tatap muka maupun dengan memanfaatkan kanal media, termasuk melalui Perahu Layanan Terapung Keagamaan (LANTERA).
LANTERA dimanfaatkan Kemenag Kabupaten Lingga untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat kepulauan, termasuk dalam menyosialisasikan pesan moderasi beragama.
"Berlayarnya Perahu Layanan Terapung Keagamaan (LANTERA) trip II, harus kita gunakan untuk memberikan pembinaan, sosialisasi moderasi beragama kepada masyarakat Suku Laut. Keberadaan mereka harus menjadi perhatian kita. Komunitas yang tinggal di pesisir ini adalah termasuk warga Indonesia. Wajib kita layani," pesan Kepala Kemenag Lingga Muhammad Nasir.
"Kunjungan Perahu LANTERA di gugusan pulau ini adalah melakukan pembinaan. Sasarannya adalah masyarakat Suku Laut yang mendiami Dusun Batu Merah di wilayah Kecamatan Bakung Serumpun. Di Komunitas Adat Terpencil ini berdiam Suku Laut yang menganut dua agama, yakni Islam dan Kristen," ungkap Ketua Tim Abdurokhman.
Kantor Kemenag Lingga, lanjut Abdurokhman, hadir menyapa dan berdiskusi. "Kita kumpulkan seluruh umat yang terdiri dari 12 KK untuk diberikan pembinaan. Kita sampaikan pesan-pesan moderasi. Kita ajak berdiskusi secara terbuka,"tambahnya.
Dhasmaroni Jaya, ASN Kemenag Lingga dan juga seorang aktivis dakwah ini mengajak masyarakat Batu Merah untuk taat memeluk agama dan keyakinan masing-masing.
"Meskipun berbeda agama, tapi kita harus saling menjaga. Kita wujudkan kerukunan di daerah kita. Saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yang dianut. Taat pada Tuhan, Cinta Indonesia, Sayang sesama manusia. Ini lah inti ajaran moderasi,"ungkap Jaya.
Di akhir kegiatan pembinaan dan sosialisasi, Tim LANTERA menyerahkan bantuan pakaian layak pakai. Pakaian ini sumbangan dari ASN Kemenag Lingga.