KORANOKUTIMURPOS.ID - Porang, yang juga dikenal sebagai iles-iles atau coblok, adalah tanaman yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan dan merupakan sumber karbohidrat penting.
Nama ilmiahnya adalah Amorphophallus muelleri, dan tanaman ini termasuk dalam famili Araceae.
Porang adalah tanaman endemik khas Indonesia, khususnya Pulau Jawa, meskipun tersebar di berbagai wilayah tropis dan subtropis.
Budidaya porang ternyata bukanlah hal yang terbatas hanya di Pulau Jawa.
Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang di daerah lain, membuka peluang untuk melestarikan budidaya porang ini di berbagai daerah.
Tak heran bahwa porang kini menjadi topik yang sangat diminati di kalangan masyarakat, terutama karena potensinya untuk menghasilkan cuan melalui ekspor.
Ekspor porang keluar negeri telah membantu meningkatkan ekonomi petani, berkat harga jualnya yang sangat menguntungkan.
BACA JUGA:Selain Manis dan Lezat, Ini Manfaat Buah Pepaya Untuk Mencegah Asma
Di luar negeri, seperti di China, Korea, Jepang, dan negara-negara lainnya, porang diolah menjadi berbagai produk, termasuk makanan, bahan kosmetik, dan produk kesehatan.
Umbi porang harus melalui proses pengolahan menjadi chips atau setengah jadi terlebih dahulu, kemudian menjadi tepung porang.
Selanjutnya diolah menjadi tepung glukomanan yang digunakan dalam berbagai produk seperti jelly, mie shirataki, sosis, dan beras shirataki, serta banyak lagi.
Selain itu, porang juga berperan penting dalam industri makanan, seperti pembuatan tahu dan mie yang populer di Jepang, China, Taiwan, dan negara lainnya.
Tepung porang juga dapat meningkatkan kandungan protein, lemak, pati, dan serat dalam makanan.
Untuk pengolahan umbi porang menjadi chips, tahap awal melibatkan pembersihan, pengupasan kulit, dan pencucian menggunakan air bersih yang mengalir untuk memastikan kebersihan.
Selain menjadi bahan baku makanan dan industri, umbi porang dapat digunakan sebagai bahan lem organik yang ramah lingkungan dan bahkan sebagai penjernih air.