Bupati OKU Perkenalkan Kopi Liberika

KORANOKUTIMURPOS.ID - Sebagai bagian dari upaya mewujudkan Sumatera Selatan (Sumsel) Mandiri Pangan, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), H. Teddy Meilwansyah, S.STP., M.M., M.Pd., memperkenalkan Kopi Liberika.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Dialog Interaktif Gebrakan Sang Pemimpin bersama Gubernur Sumsel, Dr. H. Herman Deru, S.H., M.M., yang digelar di Hotel Novotel Palembang pada Jumat (24/10/2025).

Acara tersebut turut dihadiri oleh seluruh kepala daerah se-Sumatera Selatan. Dalam kesempatan itu, Teddy menjelaskan bahwa Kopi Liberika memiliki karakteristik unik dengan aroma dan cita rasa yang kuat, menjadikannya pilihan menarik bagi para penikmat kopi.

“Rasanya khas, aromanya kuat, dan memiliki cita rasa yang berbeda dari kopi lainnya. Sangat cocok bagi pecinta kopi,” ujar suami dari Hj. Zwesty Karenia itu.

Di Kabupaten OKU, tanaman Kopi Liberika dapat dijumpai di beberapa kecamatan, seperti Semidang Aji, Lengkiti, dan Sosoh Buay Rayap. Meski hasil panennya belum sebanyak jenis kopi lain, komoditas ini memiliki nilai ekonomi tinggi karena keunikannya.

BACA JUGA:Polisi Berhasil Identitas Kerangka Manusia di OKU Selatan

BACA JUGA:Ribuan Honorer Sumatera Selatan Tuntut Diangkat PPPK Paruh Waktu

Teddy menjelaskan, masyarakat setempat biasanya menanam Kopi Liberika secara tumpang sari, yakni di sela-sela tanaman utama seperti karet atau tanaman perkebunan lainnya. Pola tanam ini tidak hanya mengoptimalkan lahan, tetapi juga memberikan tambahan sumber pendapatan bagi petani.

“Dengan sistem tumpang sari, lahan petani menjadi lebih produktif karena memiliki komoditas tambahan yang bernilai ekonomi,” jelasnya.

Selain bernilai ekonomi, Kopi Liberika juga berperan menjaga kelestarian lingkungan. Tanaman ini dikenal tangguh terhadap hama dan penyakit, serta mampu tumbuh baik di daerah panas dengan kelembapan tinggi, sehingga cocok dibudidayakan di dataran rendah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Teddy juga memaparkan potensi hasil perkebunan lain di Kabupaten OKU, seperti sawit, karet, dan padi, yang menjadi komoditas unggulan daerah dalam mendukung kemandirian pangan Sumatera Selatan.