Mungkin tidak mudah mendapat pengakuan Moeis. Apalagi mendapatkan bukti darinya.
Perkiraan saya Helenalah yang paling mudah diminta 'menyanyi' di tahanan. Terutama soal sangkan-paraning uang: dari mana dan ke mana uang itu. Jangan-jangan belum ditanya pun Helena sudah bercerita. Lihatlah psikologinya: belum jadi penyanyi pun dia sudah merilis sendiri album. Judulnya ''Pasrah''. Jangan-jangan kini justru mulai banyak yang mendengarkan lagu itu.
Helena pasti ditanya asal usul uang kontan senilai Rp 33 miliar di brankas di rumahnyi. Tinggal apakah dia bisa menjelaskan sumber uang itu dari mana.
Punya uang kontan sebanyak Rp 33 miliar tidaklah salah. Menyimpan uang sebanyak itu di rumah sendiri juga tidak salah. Masalahnya: itu uang apa dan dari mana –lalu akan ke mana.
Bahwa pakaian dan perhiasan yang melekat di badannyi sering senilai Rp 10 miliar juga tidak salah. Bahkan bisa membuatnyi kelihatan lebih cantik. Saya sering bertemu wanita yang tasnyi saja seharga Rp 1,5 miliar. Sepatunyi Rp 50 juta. Dan yang di telinganyi saya taksir antara Rp 1 sampai Rp 5 miliar. Belum lagi yang bergelayut di leher.
Berlian adalah benda kecil yang sangat mulia –meski di dunia perminyakan berlian hanya dipakai untuk mata bor.
Tabiat Helena yang amat obral pamer kekayaan adalah sasaran empuk untuk memperoleh pengakuan. Siapa pun yang pernah berhubungan dengan Helena kini tentu ingin bertemu dia: minta agar nama mereka diselamatkan dari berkas perkara.
Mungkin jaksa lebih sulit mendapat pengakuan dari Moeis dari pada dari Helena. Karena itu penahanannya sangat khusus.