Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata dari kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah dengan pelaku industri. “Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja galangan kapal, sekaligus memperkuat ekosistem industri maritim nasional," ujar Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT PAL Indonesia, Pramusti Indrascaryo.
BACA JUGA:Dorong Industri Specialty yang Tangguh dan Kompetitif di Pasar Global
Senada juga yang disampaikan oleh Ketua Umum IPERINDO Anita Puji Utami, bahwa pelatihan ini diyakini dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja di industri galangan kapal nasional. “Kami berharap untuk ke depannya, pelatihan-pelatihan seperti ini terus didukung oleh Kemenperin,” tuturnya.
Kemenperin mencatat, saat ini terdapat 342 galangan kapal aktif yang tersebar di 29 provinsi dengan kapasitas produksi bangunan mencapai 1 juta deadweight tonnage (DWT) per tahun dan kapasitas reparasi mencapai 12 juta DWT per tahun. Sektor industri ini telah menyerap tenaga kerja lebih dari 46.000 orang.
Kemampuan inovasi industri galangan kapal nasional saat ini juga telah menunjukkan perkembangan signifikan, misalnya dengan mampu memproduksi berbagai jenis kapal seperti kapal niaga, kapal perikanan, kapal penumpang, kapal militer atau patroli, serta berbagai jenis kapal lainnya. Sebagai contoh, PT PAL Indonesia berhasil memproduksi Kapal Cepat Rudal (KCR) yang digunakan oleh TNI AL, serta kapal Landing Platform Dock (LPD) yang telah diekspor ke Filipina.