KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya memperluas jejaring bisnis industri pariwisata dan memperkenalkan sejumlah destinasi unggulan Indonesia melalui kegiatan business matching yang kali ini akan di gelar di tiga kota di Malaysia yakni Penang, Ipoh, dan Kuala Lumpur, pada 29-31 Juli 2025.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/7/2025) menjelaskan business matching ini akan menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pelaku usaha pariwisata Indonesia dengan travel agent, tour operator, dan mitra industri setempat.
“Pemilihan tiga kota ini bukan tanpa alasan. Kuala Lumpur merupakan pusat industri perjalanan dan wisata outbound terbesar di Malaysia, sementara Penang dan Ipoh memiliki potensi pertumbuhan pasar yang sangat menjanjikan. Ketiganya mewakili wilayah utama di Malaysia Barat yang dapat membuka peluang kerja sama promosi pariwisata yang lebih luas,” ujar Ni Made Ayu Marthini.
Kegiatan ini diselenggarakan melalui skema pemasaran kolaboratif antara Kementerian Pariwisata bersama DPD ASITA Jawa Barat. Dan melibatkan 25 pelaku industri pariwisata Indonesia (seller) yang telah terkurasi berdasarkan sejumlah kriteria, termasuk kesiapan produk, kapasitas promosi, serta potensi kerja sama dengan mitra industri pariwisata di Malaysia.
BACA JUGA:Kemenag Tegaskan Sinkronisasi Kurikulum Pancasila dan Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta
BACA JUGA:Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun
“Kami berharap para seller dapat memanfaatkan momentum untuk bertemu dengan rekan bisnis potensial dan membangun jejaring baru. Rekan bisnis tersebut nantinya dapat menjadi mitra kerja yang akan menjembatani untuk transaksi langsung dengan publik Malaysia, khususnya saat mengikuti pameran pariwisata di Malaysia, baik yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata maupun secara mandiri," ujar Ni Made Ayu Marthini.
"Hal tersebut penting karena menjadi salah satu syarat untuk mengikuti pameran pariwisata di Malaysia adalah memiliki mitra lokal yang terdaftar sebagai anggota Malaysian Association of Tour & Travel Agents (MATTA)," kata Ni Made Ayu Marthini.
Malaysia sendiri menjadi salah satu pasar prioritas bagi pariwisata Indonesia, karena kedekatan geografis, kemiripan budaya, dan tingginya potensi kunjungan wisatawan. Sehingga harapannya dapat memberikan dampak langsung untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara asal Malaysia.
Dalam agenda business matching, Kementerian Pariwisata akan memperkenalkan tiga produk pariwisata utama, yaitu affordable luxury tourism, unique interest tourism, dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
Kemudian, wisata kebugaran (wellness tourism), wisata bahari (marine tourism), dan wisata gastronomi (gastronomy tourism) juga menjadi salah satu segmen unggulan dalam paket wisata yang akan dipromosikan, sejalan dengan tren minat wisatawan terhadap pengalaman perjalanan yang lebih personal dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Tingkatkan Lifting Migas, Percepat Perizinan
BACA JUGA:Gelar Pesantren Awards pada Puncak Hari Santri 2025
“Kami optimistis kegiatan ini akan semakin membuka peluang kerja sama konkret antara pelaku industri pariwisata kedua negara serta meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional serta penguatan branding Wonderful Indonesia di pasar Malaysia,” kata Ni Made Ayu Marthini.
Ketua DPD ASITA Jawa Barat, Daniel Nugraha, menambahkan masing-masing kota di Malaysia memiliki kekuatan tersendiri. Seperti Penang dikenal sebagai pusat health tourism, Ipoh sebagai kota wisata kuliner, dan Kuala Lumpur sebagai pusat jaringan bisnis dan agen perjalanan internasional.