INTERNASIONAL - Dengan sandi Operasi Poseidon Archer, pasukan militer Amerika Serikat dan Inggris melancarkan gempuran ke YAMAN.
Sebanyak 8 lokasi penting dalam penguasaan Houthi di Yaman dibombardir tentara koalisi negara barat sejak 22 Januari 2024 lalu.
Ke-8 lokasi tersebut diklaim merupakan tempat penyimpanan senjata yang digunakan Houthi selama ini dalam penyerangan Laut Merah.
Menurut laporan TheDrive.com, Angkatan udara Inggris melakukan penggempuran Houthi dengan melibatkan Typhoon.
Sedangkan Angkatan Laut Amerika Serikat mengerahkan Super Hornet.
Sedikitnya 4 unit Typhoon FGR4 yang dipersenjatai dengan bom presisi Paveway IV terlibat pembombardiran.
Dua lokasi militer Houthi di dekat bandara Sanaa pun dilaporkan rusak dibombardir.
Inggris memberangkatkan Typhoon dari pangkalan RAF Akrotiri di Siprus dan menempuh perjalanan pergi pulang sejauh 5.000 km.
Dalam video yang dirilis US Central Command, selain Super Hornet; ada Geowler dan Hawkeye yang lepas landas dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower.
Super Hornet membawa amunisi GBU-31 JDAM dengan BLU-109 'bunker buster' bomb body.
Menurut keterangan resmi AS, serangan udara pada 22 Januari merupakan lanjutan dari serangan pertama pada 12 Januari 2024.
Pejabat senior militer AS mengklaim Operasi Poseidon Archer, sebuah operasi khusus yang fokus untuk melumpuhkan kekuatan Houthi di Yaman, berjalan sukses.
Kepada TheDrive.com, serangan pada 22 Janauri dipersenjatai dengan presisi tinggi hingga mampu mengenai tempat penyimpanan rudal balistik, drone dan fasilitas bawah tanah milik Houthi.
Namun demikian, ia tidak bisa memastikan oerasi di Yaman ini akan berakhir.
Disebutkannya, Operasi Poseidon Archer kemungkinan akan terus berlanjut jika Houthi masih menyerang kapal dagang di Laut Merah atau yang melewati Teluk Aden dan Selat Bab Al-Mandeb.