Dirjen PHU: Progres Penerbitan Nusuk Jemaah Haji Indonesia Capai di Atas 90 Persen

Sabtu 24 May 2025 - 16:33 WIB
Reporter : rama
Editor : Yogi

KORANOKUTIMURPOS - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, menyampaikan kabar baik terkait perkembangan penerbitan kartu Nusuk bagi jemaah haji Indonesia. Dalam tiga hari terakhir, progres penerbitan Nusuk mengalami lonjakan signifikan dan kini telah mencapai lebih dari 90 persen.

“Beberapa hari lalu, angka penerbitan Nusuk masih berada di kisaran 70 hingga 82 persen. Alhamdulillah, hari ini sudah di atas 90 persen, bahkan ada yang sudah 95 hingga 97 persen,” ujar Hilman saat ditemui di Bandara King Abdulaziz, Jeddah.

Hilman menjelaskan bahwa lonjakan progres ini merupakan hasil dari strategi komunikasi intensif antara petugas haji Indonesia, perusahaan penyedia layanan, serta Kementerian Haji Arab Saudi. Komunikasi tersebut mencakup pendataan kedatangan jemaah, distribusi mereka ke hotel, serta identifikasi jemaah yang belum menerima kartu Nusuk.

“Sudah ada mekanisme yang kami terapkan sejak sepekan lalu agar proses ini lebih cepat dan terkoordinasi. Harapannya, ritme ini bisa terus terjaga agar jemaah mendapatkan kemudahan beribadah di Masjidil Haram,” jelasnya.

BACA JUGA:Perluas Peluang Usaha IKM Manfaatkan Limbah Batu Bara

BACA JUGA:Ungkap Tiga Tantangan Dakwah di Era Digital

Kartu Nusuk Digital

Hilman juga menyebut bahwa Kartu Nusuk kini juga dapat diakses secara digital melalui aplikasi Tawakkalna. Ini memudahkan jemaah yang telah tiba di Arab Saudi.

“Sebagian jemaah sudah mencobanya dan mereka menyampaikan informasi ini ke jemaah lain. Bahkan kartu digital ini bisa diunduh ke handphone dan digunakan setiap saat,” tambah Hilman.

Terkait dinamika data jemaah, Hilman menyebut bahwa perbedaan data yang sempat terjadi di minggu awal keberangkatan—akibat perubahan di embarkasi, pembatalan, atau perpindahan jemaah—telah diselesaikan. “Kami sudah kunci data jemaah 17 jam sebelum keberangkatan. Data ini menjadi rujukan bersama antara Kemenag, penyedia layanan (Wukalla), dan pusat layanan di Arab Saudi,” tegasnya.

Dirjen PHU juga mengingatkan jemaah agar tidak berpindah hotel secara mandiri tanpa koordinasi dengan petugas. “Kami sedang menata ulang data akomodasi, termasuk jemaah lansia yang harus bergabung dengan pendampingnya. Jangan ada yang tercecer, terutama saat fase puncak haji di Arafah,” pesannya.

Hilman menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh jemaah untuk mengikuti prosedur resmi dan selalu berkoordinasi dengan petugas haji agar penyelenggaraan haji berjalan lancar, tertib, dan aman.

 

Kategori :