PRABUMULIH - Meskipun 90 persen lebih rumah di Kota PRABUMULIH sudah menggunakan gas alam alias gas kota untuk memasak, namun, nyatanya masih banyak warga kota PRABUMULIH yang susah mencari elpiji 3 Kg untuk memasak.
Tidak hanya emak-emak yang kelimpungan. Seperti yang dialami Yanto (40), warga Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih itu mengaku kesulitan mencari elpiji 3 Kg.
"Awalnya saya tidak percaya yang beredar di medsos dimana banyak orang yang mengaku kesulitan mencari elpiji 3 Kg. Ternyata saya alami sendiri," sebutnya dibincangi Selasa 9 Januari 2024.
Dijelaskannya, pada Minggu 7 Januari 2024, dia sedang memasak mie di rumah dan tiba-tiba habis gas.
"Jadi saya keluar beli gas elpiji 3 Kg ternyata di toko langganan di Padat Karya habis," sebutnya.
Dia pun terpaksa keliling mencari toko lain untuk membeli gas.
"Waktu itu ada di toko kedua yang saya datangi, tapi dijual di harga Rp35 ribu dan saya memutuskan mencari gas di toko lain. Karena saya kaget harganya tinggi sekali dari biasa kami membeli gas di harga Rp20 ribu," jelasnya.
Di toko kedua, yang cukup jauh dari rumahnya dia pun mendapatkan elpiji 3 Kg seharga Rp28 ribu.
"Karena tidak sanggup lagi keliling, akhirnya saya dapat elpiji 3 Kg harga Rp28 ribu," lanjutnya.
Senada diungkap oleh emak-emak bernama Sepriyani, warga Kelurahan Majasari, kecamatan Prabumulih Selatan.
Dia mengaku kelangkaan elpiji 3 Kg sudah terjadi sejak akhir tahun 2023 lalu.
"Kami akhir tahun tadi beli gas elpiji 3 Kg, untung dapat di harga Rp22 ribu," sambungnya mengaku sebelumnya juga sudah datang ke beberapa toko yang juga kosong.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kota Prabumulih, Muhtar Edi menyebutkan, terkait banyaknya keluhan konsumen terkait kelangkaan elpiji 3 Kg, pihaknya akan cek ke lapangan segera mungkin.
"Kita akan cek kondisi di lapangan dan kita akan lakukan pantauan di beberapa distributor dan agen," sebutnya mengaku mungkin sebentar lagi akan turunkan tim dari Disperindag.
Disinggung mengapa terjadi kelangkaan? Muhtar Edi menyebutkan, bisa jadi karena pasokan dari Provinsi dibatasi dan juga kota Prabumulih sudah ada gas rumah tangga yang sudah dipasang di hampir setiap rumah warga.
"Namun, untuk dugaan adanya spekulasi belum ada temuan. Untuk itu kita akan cek ke lapangan apakah memang langka atau memang pasokan berkurang," jelasnya.
BACA JUGA:NAH LOH! Sejumlah Kendaraan Dipukul Mundur Petugas Saat Melintas di Tol Palindra, Kenapa Ya?
Lalu, bagaimana dengan kebijakan pemerintah untuk pemberlakuan KTP bagi yang ingin membeli elpiji 3 Kg? Pria berambut putih itu menyebutkan, seharusnya itu sudah berlaku karena memang kebijakan langsung dari pusat.
BACA JUGA:50 Peserta DPMPTSP Muara Enim Gelar Pelatihan Etika Petugas
Informasi yang didapat oleh pihaknya, kalau di pangkalan harga elpiji 3 Kg masih sekira Rp18-20 ribu tapi harus membeli pakai KTP.
BACA JUGA:Lancarkan Kegiatan Pemilu, Pemkab Muaraenim Pinjam Pakaikan Kendaraan Bagi Petugas PPK dan Panwascam
Kalau di warung harga lebih mahal karena tidaka harus menggunakan KTP. (chy)