Penyebab Penghuni yang Ditemukan Tewas Tergantung di WC Masjid, Karutan Beberkan ini

Seorang penghuni Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Kota PRABUMULIH ditemukan tewas gantung diri di dalam WC pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 13.00 WIB--

PRABUMULIH - Seorang penghuni Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Kota PRABUMULIH ditemukan tewas gantung diri di dalam WC pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 13.00 WIB. 

Diketahui penghuni Rutan itu adalah seorang warga binaan laki-laki yakni berinisial MS (31) asal Kampung IV Desa Gunung Megang Luar, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim.

Kepala Rutan kelas IIB Prabumulih, Zulkifli Bintang mengungkapkan bahwa korban melakukan aksi nekatnya pada saat yang lain semuanya salat Jumat. 

"Kronologisnya pada saat salat Jumat, dimana semua tahanan dikeluarkan untuk salat Jumat di Masjid yang ada di dalam Rutan," sebutnya.

Selanjutnya setelah salat, diadakan apel dan cek tahanan satu persatu. Ternyata, ada satu blok yang kurang dan semua petugas mencari. 

Setelah dicari, petugas dan sejumlah tahanan yang mencari tak menemukan korban. 

BACA JUGA:Ratusan Anggota Klub Motor 'Terpanggil' Ikut Patroli Bersama Kapolda Sumsel Jaga Kamtibmas di Kota Palembang

Seorang penghuni Rutan kelas IIB Kota Prabumulih ditemukan tewas gantung diri di dalam WC saat penghuni lainnya tengah salat Jumat.-Foto: Dian/sumeks.co-

Namun, curiga dengan WC kamar mandi yang terkunci dari dalam sehingga akhirnya didobrak. 

"Saat didobrak itulah, kita lihat korban sudah tergantung," sebutnya mengaku langsung koordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak Kejaksaan, mengingat korban masih berstatus sebagai tahanan titipan Kejaksaan.

Diceritakan Bintang, sebelum tewas. Korban sempat curhat dengan teman satu bloknya bahwa korban sedang dilema.

"Korban ternyata pernah cerita ke teman satu bloknya bahwa mamaknya (Ibunya, red) lagi sakit dan sebagai anak merasa tidak bisa berbakti dan tidak bisa menjadi anak yang baik," sambungnya mengaku korban masih bujangan.

Korban sendiri, masuk ke Rutan Prabumulih pada 1 Maret 2024 dan baru 2 bulan 10 hari "mendekam" di balik jeruji besi. 

"Jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga dan pihak keluarga sudah membawa pulang jenazah korban dan mengambilnya di RSUD Prabumulih," tukasnya mengaku serah terima jenazah dilakukan langsung oleh pihak Rutan Kelas IIB Prabumulih kepada ayah korban. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan