Sekda Sumsel Bahas draft final Concept Note Result based Payment REDD+ GCF Output 2

Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Edward Candra memimpin Rapat Pembahasan draft final Concept Note Result based Payment REDD+ Green Climate Fund (GCF) Output 2.--

PALEMBANG - Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Edward Candra memimpin Rapat Pembahasan draft final Concept Note Result based Payment REDD+ Green Climate Fund (GCF) Output 2 antara Pemprov Sumsel dan Lembaga Perantara Yayasan Relung Indonesia yang akan diajukan ke Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) di Ruang Rapat Sekda Sumsel.

REDD+ merupakan inisiatif global dengan desain pemberian insentif kepada negara berkembang untuk menanggulangi deforestasi dan degradasi hutan yang merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca.

Dalam kesempatan itu, Sekda Sumsel, Edward Candra memastikan persiapan draft final Concept Note Result based Payment REDD+ Green Climate Fund (GCF) Output 2 dan memimpin diskusi antar OPD terkait.

Skema REDD+ memiliki cakupan yang luas termasuk konservasi, manajemen hutan lestari, dan peningkatan stok hutan karbon sehingga dapat mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang juga akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

REDD+ juga mementingkan keterlibatan masyarakat, masyarakat adat dan komunitas tradisional sebagai pemangku kepentingan yang harus dipastikan jaminan haknya untuk tinggal di dalam dan sekitar hutan.

BACA JUGA:Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi Terima Kunjungan BNN Provinsi Sumsel, Bahas Masalah Pencegahan Narkoba

Sementara itu, Perwakilan dari Lembaga Perantara Yayasan Relung Indonesia, Astarina, menyampaikan paparan tentang draft final Concept Note Result based Payment REDD+ Green Climate Fund (GCF) Output 2 bertema "Optimalisasi Pengelolaan Hutan Lestari dan Aksi iklim dalam mendukung capaian NDC di Sumatera Selatan".

"Ruang Lingkup Program/Kegiatan yaitu pengurangan deforestasi dan degradasi hutan, peningkatan perlindungan keanekaragaman hayati, pengurangan deforestasi dan degradasi hutan, pengembangan arsitektur REDD+ dan Penguatan implementasi NDC, " Ujarnya.

Sasaran program ini yaitu tercapainya pengurangan emisi gas rumah kaca yang sigrifikan melalui peningkatan kapasitas teknis dan perencanaan pengelolaan hutan. serta penanggulangan kebakaran hutan yang lebih efektif.

BACA JUGA:Raih Rekor MURI, OJK Berikan Akses Finansial Kepada Kaum Disabilitas

"Tujuannya yaitu memulihkan lahan kritis dan mengembangkan arsitektur REDD+, meningkatkan perlindungan keanekaragaman hayati, peningkatan aksi mitigasi dan adaptasi pada tingkat tapak, memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi lokal, dan mendukung pencapaian target NDC Indonesia,"pungkasnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan