Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf meninjau langsung pelaksanaan Penilaian Kompetensi bagi PNS penyandang disabilitas netra dengan sistem Computer Assisted Competency Test (CACT) di Assessment and Development Center Kemensos, Jakarta. --

JAKARTA - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf  meninjau langsung pelaksanaan Penilaian Kompetensi bagi PNS penyandang disabilitas netra dengan sistem Computer Assisted Competency Test (CACT) di Assessment and Development Center Kemensos, Jakarta. Gus Ipul menyempatkan diri untuk berdialog dengan para peserta.

Penilaian Kompetensi ini digelar Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk pertama kalinya bagi penyandang disabilitas netra. BKN mengembangkan sistem CACT yang memudahkan 27 peserta Penilaian Kompetensi dapat memahami soal lewat suara.

Gus Ipul bertanya langsung kepada salah satu PNS dari Sentra Wyata Guna Bandung, Yudi Winarmoko (48) soal penggunaan sistem CACT. Yudi bersyukur bisa menjalankan ujian Penilaian Kompetensi dengan baik.

"Lebih terbantu. Untuk mencari informasi dan tombol lebih mudah," kata Yudi.

Gus Ipul juga meminta agar Yudi mendengarkan lalu menyebutkan salah satu soal dan menjawabnya. "Mudah-mudahan lulus ya," kata Gus Ipul.

BACA JUGA:Perluas Jangkauan Pembiayaan UMKM, Target KUR 2025 Naik Menjadi Rp300 Triliun

Pada kesempatan terpisah, Yudi Winarmoko (48) dari Sentra Wyata Guna mengaku baru pertama kali mengikuti tes tersebut. Menurutnya, kegiatan ini juga membuktikan bahwa para penyandang disabilitas netra juga memiliki kompetensi.

Pria yang sudah 17 tahun menjadi PNS ini tak mengalami banyak kendala saat menjalani ujian penilaian kompetensi. "Hanya jeda karena jaringan," katanya.

Ia juga tak kesulitan mengoperasikan komputer dan aplikasi tersebut. Apalagi aplikasinya telah dilengkapi dengan soal yang dapat bersuara.

"Ini komputer bicara dilengkapi dengan handsfree, apa yang ditulis berbunyi, kita tinggal geser panah untuk nyatakan jawaban itu benar," katanya.

Saat ditanya soal tingkat kesulitan soal, ia menuturkan cukup bervariasi. Ada sebanyak 60 pertanyaan yang dilakukan selama 2 jam.

"Untuk mengetahui talenta, kompetensi yang dimiliki," katanya.

Lalu, Gus Ipul juga meminta peserta lainnya, Hendro Sugiyono Wibowo (37) dari Terpadu Sentra Inten Soeweno untuk mendengarkan lalu menyebutkan soal ujian. Soal tersebut merupakan salah satu soal pilihan ganda yang berbentuk situasional.

Hendro menjawab soal tersebut. Tak lama kemudian, ia dapat langsung mengetahui hasil ujian dengan skor 97. Hasilnya, Hendro mendapat penilaian optimal.

Tag
Share