20 PTKIN Raih Akreditasi Unggul, Kemenag Tingkatkan Reputasi di Level Internasional
Refreshment Asesor--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Sebanyak 20 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) saat ini telah mendapat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Predikat Unggul.
Fakta ini menjadi modal besar bagi PTKIN untuk menjadi perguruan tinggi rujukan di tingkat internasional.
Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ahmad Zainul Hamdi saat Refreshment Asesor yang diselenggarakan Subdit Pengembangan Akademik di Mataram-NTB, 23 – 25 Oktober 2024.
Giat ini diikuti kurang lebih 40 asesor. Ahmad Zainul Hamdi meminta mereka untuk mendorong PTKI agar meningkatkan reputasinya di level internasional.
‘’Saya kira hal ini membuktikan bahwa kita semua memiliki resources yang sangat memadai untuk bereputasi di level internasional. Untuk itu, peran dan kontribusi para guru besar di PTKIN, khususnya yang menjadi asesor sangat penting untuk terus menjaga budaya mutu di kampusnya masing-masing agar kedepan semakin banyak lagi kontribusi PTKI untuk masyarakat internasional,’’ terang pria yang akrab disapa Ahmad Inung ini di Mataram.
BACA JUGA:Ini dia beberapa Fasilitas dan Biaya Layanan BRI Link
BACA JUGA:Simak Berikut Produk dan Layanan BRI di Tahun 2025
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). AIPT merupakan atribut yang merepresentasikan kualitas sebuah perguruan tinggi di Indonesia.
Akreditasi tersebut diberikan oleh BAN-PT setelah melalui mekanisme pengusulan dari perguruan tinggi, kemudian BAN-PT akan melakukan proses Asesmen Kecukupan dan Asesmen Lapangan atas usulan tersebut. Saat ini ada 20 PTKIN dengan AIPT berpredikat Unggul.
‘’Prestasi ini adalah buah kerja keras seluruh civitas akademika di 20 kampus tersebut. Kita ketahui di awal 2023 kita baru memiliki 7 PTKIN yang terakreditasi A dan sebagian Unggul. Dengan kerja keras Pimpinan PTKIN bersama seluruh sivitas akademika, dari 7 sekarang menjadi 20 PTKIN yang terakreditasi Unggul,’’ paparnya.
‘’Kontribusi bapak dan ibu sebagai asesor saat proses penilaian Instrumen Suplemen Konversi atau yang kita kenal dengan sebutan ISK, menjadikan beberapa program studi kami dapat melakukan penyesuaian atribut dari A menjadi Unggul, atau dari B menjadi Baik Sekali di waktu yang tepat, disaat kita akan mengajukan akreditasi institusi,’’ sambung Direktur yang saat ini sedang menjabat sebagai Plt. Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Refreshment Asesor setiap tahunan digelar Subdit Pengembangan Akademik. Giat ini bertujuan, pertama, sebagai mekanisme kalibrasi atau menyamakan persepsi antar asesor dengan BAN-PT atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
BACA JUGA:Nasabah Terbanyak, BRI Miliki Jaringan Terluas
BACA JUGA:Inovasi BRI di Bidang Finansial, Pinjaman Digital hingga Pemanfaatan AI pada Analis Kredit