Primadona Desa dari OKU Timur

Anwar Ashari, S.E., M.M. Kepala Subbagian Umum BPS Kabupaten OKU Timur--

BACA JUGA:Menpora Dito Buka Tarkam dan Komunitas Fest Kemenpora 2024 di Bojonegoro

Hal ini memperlihatkan dominasi pertanian tanaman padi di Kabupaten OKU Timur baik dari sisi jumlah rumah tangga maupun dari sisi unit usaha pertanian perorangan. 

Rumah tangga dan unit usaha pertanian perorangan tanaman padi tersebar di hampir seluruh desa. Produk utama pertanian tanaman padi yaitu beras menjadi primadona desa yang selain sebagai sumber ekonomi masyarakat pedesaan tetapi juga menjadi bahan makanan pokok.

Luas panen padi Kabupaten OKU Timur pada tahun 2023 sebesar 106,70 ribu hektare dan menempati posisi kedua terbesar di Sumatera Selatan yaitu setelah Kabupaten Banyuasin (177,67 ribu hektare). Produksi padi tahun 2023 di kabupaten ini sebesar 716.876 ton gabah kering giling (GKG) masih dibawah satu peringkat dari Kabupaten Banyuasin yaitu 920.413 ton GKG. 

Produktivitas padi Kabupaten OKU Timur tahun 2023 menempati urutan tertinggi di Sumatera Selatan yaitu 6,719 ton GKG/ha. Hal ini mejadikan Kabupaten OKU Timur layak disebut sebagai lumbung pangan Sumatera Selatan.

Pengembangan sektor pertanian terutama tanaman padi dari sisi pembangunan masih sangat potensial. Penyerapan tenaga kerja, ketahanan pangan dan pemenuhan nutrisi, pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi, dan penurunan angka kemiskinan serta berbagai tujuan pembangunan dapat terwujud melalui pengembangan sektor ini. 

BACA JUGA:Desa Cinta Statistik Tingkatkan Edukasi dan Literasi di Level Desa

BACA JUGA:Lazismu OKU Timur Bagikan 58 Nasi Kotak

Dukungan sumber daya alam berupa bentangan sawah yang luas dan sumber daya air melimpah turut mendukung untuk terus dikembangkanya pertanian tanaman padi di Kabupaten OKU Timur. Terlebih primadona desa dari OKU Timur ini masih menjadi bahan makanan pokok mayoritas penduduk dan belum dapat sepenuhnya tergantikan.    

Sejumlah tantangan perlu mendapatkan perhatian untuk eksistensi sektor pertanian terlebih pertanian tanaman padi. 

Minimnya keahlian dan keterampilan petani, kurang populernya profesi petani dikalangan generasi muda, berkurangnya penguasaan lahan pertanian petani, perkembangan teknologi informasi dan modernisasi merupakan tantangan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Terlebih terdapat kendala usaha yang dirasakan semakin tinggi akhir-akhir ini. 

Mulai dari tingginya biaya produksi, tingginya intensitas serangan hama dan penyakit, cuaca yang sulit diprediksi, keterbatasan modal, dan rendahnya manajerial sampai rendahnya harga jual padi pada musim panen. 

Kendala-kendala tersebut dapat mengakibatkan penurunan produksi bahkan dapat berujung pada kerugian bagi petani padi di Kabupaten OKU Timur.

Bagi seseorang yang menjatuhkan pilihannya menjadi petani mayoritas karena tidak adanya pilihan pekerjaan lain, atau bertani dilakukan sebatas usaha turun-temurun dengan teknik produksi ikut-ikutan dan belum sepenuhnya berorientasi pada peluang pasar. 

Pemerintah harus selalu hadir dan terus meningkatkan perannya. Hal ini sangat diperlukan agar berbagai amanat pembangunan dapat terwujud melalui pengembangan sektor pertanian terutama tanaman padi. (Sumber Data, BPS).

Tag
Share