Vinmec: Pelopori Rekonstruksi Dinding Dada Titanium 3D, Jalur Baru Perawatan Jantung

Dokter bedah Vinmec berhasil merekonstruksi dada pasien, membuka pendekatan inovatif terhadap perawatan kardiovaskular di Vietnam--

OKUTIMURPOS - Dokter di Vinmec Times City International Hospital, bersama teknisi dari Pusat Teknologi 3D dalam Kedokteran di VinUniversity, telah berhasil dan aman melakukan operasi inovatif untuk mengangkat tumor berukuran 11,5 cm dan merekonstruksi dada pasien menggunakan implan titanium cetak 3D.

Operasi perintis ini menjadikan Vinmec rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang menerapkan teknologi titanium cetak 3D untuk rekonstruksi dinding dada, membuka peluang baru untuk perawatan jantung yang aman dan efektif .

Dokter bedah Vinmec berhasil merekonstruksi dada pasien, membuka pendekatan inovatif terhadap perawatan kardiovaskular di Vietnam.

Seorang pasien perempuan berusia 55 tahun sebelumnya didiagnosis dengan kanker jaringan adiposa stadium akhir di daerah dada, mengalami nyeri dada yang terus-menerus dan parah selama beberapa minggu, sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari.

Awalnya ia diperiksa di rumah sakit provinsi, di mana tumor mediastinum anterior ditemukan. Pasien kemudian dipindahkan ke Vinmec untuk konsultasi multidisiplin dan rencana perawatan yang mengungkapkan bahwa tumor mediastinum besar berukuran 11,5 cm telah menyerang dinding dada kiri dan sebagian sternum, sehingga sangat menekan jantung, paru-paru, dan organ-organ di sekitarnya.

 

Tumor tersebut berada pada stadium lanjut, sehingga kemoterapi dan radiasi tidak mungkin dilakukan, sehingga hanya reseksi bedah yang dapat dilakukan.

Selain mengangkat tumor, kasus tersebut menimbulkan tantangan signifikan dalam merekonstruksi dinding dada untuk melindungi fungsi jantung dan paru-paru pascaoperasi. Tanpa rekonstruksi yang tepat, akan ada risiko tinggi gagal napas dan trauma organ dalam.

Secara tradisional di Vietnam dan Asia Tenggara, cacat dinding dada yang besar setelah operasi kanker ditutupi dengan flap miokutaneus miring, yang berarti kulit dan otot dipindahkan dari satu bagian tubuh untuk memperbaiki bagian lain, yang mengakibatkan bekas luka besar dan trauma psikologis bagi pasien.

Teknik sebelumnya yang menggunakan bahan buatan hanya menutupi dinding dada secara kosmetik, tanpa sepenuhnya melindungi jantung dan paru-paru atau mencegah benturan eksternal, sehingga metode bedah tradisional menjadi kurang optimal.

 

Karena dada terus bergerak saat bernapas, sangat sulit untuk memulihkan struktur anatomi setelah cacat dinding dada anterior yang besar.

Sementara beberapa penelitian telah mengusulkan implan yang dirancang 3D, implan tersebut sering kali memiliki keterbatasan seperti kompleksitas dan kesulitan dalam penanganan bedah, yang menyebabkan prosedur yang lama dan peningkatan risiko komplikasi.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan