Plh Sekda Sumsel Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Secara Virtual

// Plh Sekda Sumsel, Edward Chandra menghadiri Rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah dirangkaikan dengan percepatan penanggulangan tuberculosis (TBC) dan Polio secara virtual di Sumsel Command Center.--

KORANOKUTIMURPOS.ID - Plh Sekda Sumsel, Edward Chandra menghadiri Rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah dirangkaikan dengan percepatan penanggulangan tuberculosis (TBC) dan Polio secara virtual di Sumsel Command Center.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI dan dipimpin Mendagri, Tito Karnavian. Tito katakan rapat rutin pengendalian inflasi dilaksanakan setiap hari senin dan juga dilakukan rapat pembahasan progres penanganan TBC dan polio. Rapat ini dihadiri rekan kepala daerah Kementerian dan Lembaga terkait seluruh  Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu dijaga dengan baik. Ekonomi berbanding lurus dengan situasi politik dan keamanan. Jika keduanya stabil peluang pertumbuhan ekonomi juga akan baik, " Ungkapnya.

Diungkapnya pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan pertama yaitu 5,11 persen naik dari sebelumnya 5,04 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai baik dibandingkan negara lainnya.

Sedangkan Inflasi Indonesia juga relatif terjaga dan menurun dibandingkan bulan lalu. Sekarang inflasi Indonesia 2,51 persen terjaga. Angka ini jauh lebih baik dari negara lainnya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Terima Kunker Komisi VIII DPR RI, Bahas Perumbuhan Ekonomi

"Penyebab inflasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain jika ada Supply kurang atau distribusi yang macet. Setiap kepala daerah diharapkan berpartisipasi dalam pengendalian inflasi, " Ujarnya.

Inflasi berhubungan dengan barang dannjasa tapi yang penting yaitu pangan, seperti cabe rawit, minyak goreng, bawang, beras, dan lainnya.

Menurutnya, masalah ketersediaan beras di awal tahun sudah mulai terkendali seiring dengan adanya produksi padi yang baik,namun hal ini tetap diwaspadai pada musim kemarau.

" Masalah kecukupan beras dapat diatasi dengan Swasembada beras yaitu meningkatkan produksi dalam negeri, jika belum bisa terpenuhi di usaha  impor. Presiden meminta bagaimana cara meningkatkan produksi beras dalam negeri hingga mampu dieskpor, "jelasnya.

Hal ini perlu difollowup baik berupa pompanisasi, pupuk subsidi, usaha mempertahankan lahan sawah yang ada dan mendorong produksi pertanian. Tambahnya.

BACA JUGA: Hadiri Spectaxcular 2024, Elen Setiadi Komitmen Dorong Tingkatkan Potensi dan Pendapatan Pajak

"Kami apresiasi para gubernur dan bupati yang telah memahami penyebab inflasi, dan berbagai usaha mengendalikan inflasi, "Pungkasnya.

 

Tag
Share