Wisuda MA dan Tahfidh PPTQ Al-Kaukab, Kemenag: Pentingnya Pendidikan Karakter

//Wisuda santri pesantren Al Kaukab--

KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Agama mengapresiasi kiprah pesantren dalam penguatan pendidikan karakter. Pesan ini disampaikan Plh. Dirjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana saat menyampaikan orasi ilmiah pada gelaran wisuda angkatan ke-2 Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an (PPTQ) Al-Kaukab Bogor di Gedung Putih TioMA.

Gelaran wisuda diikuti 68 santri/siswa pada jenjang Madrasah Aliyah yang sekaligus sebagai seorang hafidh (penghafal Al-Quran) 30 juz. Acara yang dimulai dari pukul 09.00 hingga jam 13.00 WIB. 

Hadir, sekitar 600 tamu undangan yang terdiri dari para wisudawan, wali santri, tokoh masyarakat, alim ulama, aparatur negara serta tamu undangan perwakilan dari ormas Islam, pesantren dan madrasah sekitar kabupaten Bogor.

Prosesi wisuda diawali dengan sambutan Ketua Yayasan Al-Kaukab, M. Sirojuddin. Kemudian, sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Ahmad Syukri, dan dilanjutkan orasi ilmiah oleh Plh. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Rohmat Mulyana.

BACA JUGA:200 Pemuda Ikuti Program PENA Muda, Cetak Wirausahawan yang Mandiri dan Sukses

Plh. Dirjen Pendidikan Islam menegaskan pentingnya pendidikan karakter sebagi penyiapan generasi qurani yang unggul. 

“Di antara hal yang penting dalam pendidikan Islam adalah bagaimana pembetukan karakter dapat dilakukan secara terpadu. Dalam perspektif pendidikan nilai, keterpaduan itu dapat terjadi pada 4 aspek, yakni: keterpaduan lingkungan pendidikan, keterpaduan program, keterpaduan pengetahuan, dan keterpaduan nilai-nilai kehidupan,” ujarnya di Bogor.

Rohmat Mulyana juga menjelaskan bagaimana keempat keterpaduan tersebut dapat diimplementasikan dengan maksimal di lembaga pendidikan pesantren.

Hadir dalam prosesi wisuda, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Sidik Siadiyanto, menekankan pentingnya mendasari ilmu pengetahuan dengan akhlak. Ia berpesan agar ilmu yang telah diperoleh oleh para wisudawan di pesantren Alkaukab diamalkan dan dikembangkan serta memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi kehidupan.

Sementara Cholil Nafis sebagai pembicara berikutnya mengingatkan kepada wisudawan sebagai genarasi melineal agar mampu memanfaatkan teknologi untuk kepentingan yang positif bagi pengembangan peradaban umat manusia yang bermartabat.

BACA JUGA:Pemerintah Terus Upayakan Pembangunan Jargas Untuk Masyarakat, 703.308 Sambungan Rumah Telah Terbangun

 “Para santri harus melek tenologi, tapi tidak boleh jadi korban teknologi, seperti keranjingan main game dan terperdaya dengan gajet atau “setan gepeng” yang sering meninabobokan waktu anak-anak untuk hal-hal yang tidak produktif, bahkan merusak pikiran,” pesannya.

Pada amanat sebelumnya, pengasuh pesantren Al Kaukab Khoirul Huda Basyir menekankan pentingnya memaknai tema besar wisuda, yaitu: membangun generasi qurani menuju Indonesia emas 2045. 

Ia menyatakan, Indonesia adalah negara besar yang harus dikelola dan dibangun oleh orang-orang yang punya wawasan dan jiwa yang besar, agar bangsa ini mampu menyambut usia emasnya satu abad nanti sebagai bangsa yang maju dan unggul serta disegani oleh bangsa-bangsa lain melalui penguatan kualitas pendidikan dengan fondasi ketauhidan yang kokoh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan