Ini Penyebab 21 Truk Sampah Antre Masuk TPA Sukawinatan hingga ke Jalan Noerdin Pandji Sukarami Palembang
Foto : dok Sumeks - puluhan truk sampah tampak masih berjajar di Jalan Noerdin Pandji, setidaknya ada 21 truk yang ikut mengantre, 16/03/24--
PALEMBANG - Puluhan truk sampah berjajar di Jalan Noerdin Pandji untuk antre masuk membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan, Kecamatan Sukarami Palembang.
Pantauan di lokasi Sabtu, 16 Maret 2024 pukul 10.00 WIB, puluhan truk sampah tampak masih berjajar di Jalan Noerdin Pandji, setidaknya ada 21 truk yang ikut mengantre.
Puluhan truk sampah berjajar di Jalan Noerdin Pandji dekat dengan kawasan TPA Sukawinatan tersebut membuat heran warga dan pengguna jalan sekitar.
Karena puluhan truk sampah berjajar, pengguna jalan yang melintas di Jalan Noerdin Pandji tampak heran dan melihat ke arah truk.
Lantas apa penyebab puluhan truk sampah berjajar di Jalan Noerdin Pandji untuk mengantre membuang sampah di TPA Sukawinatan?
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Palembang, Ahmad Mustain menjelaskan bahwa mobil truk sampah yang berjajar di pinggir jalan Noerdin Pandji tersebut karena sengaja diatur untuk mengantre sampah di pinggir jalan menunggu giliran masuk ke TPA Sukawinatan.
Puluhan truk antre masuk membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan. Foto: Naba/sumeks.co.--
Biasanya, mobil-mobil antre di jalan menuju TPA Sukawinatan. Namun, karena jalan mengalami kerusakan dan menjadi keluhan warga, sekarang mobil-mobil tersebut sementara antre di pinggir jalan saat menunggu giliran untuk masuk ke TPA.
"Mobil-mobil masuk bergantian, per tiga mobil memuat sampah lalu keluar digantikan oleh mobil lainnya. Akibatnya, tidak ada lagi antrean mobil di jalan menuju TPA seperti sebelumnya," jelasnya.
Dikatakan Mustain jika mobil terus antre di dalam jalan menuju TPA yang sudah rusak, kondisi jalan akan semakin parah karena beban jalan bertambah dengan muatan mobil yang antre.
Oleh karena itu, antrean mobil dialihkan ke pinggir jalan, dan telah dilakukan koordinasi dengan polisi untuk menjaga keterlibatan dan kelancaran arus lalu lintas.
BACA JUGA:Sehari 20 Ton Sampah, Masyarakat Perlu Sadar Sampah
"Antrean mobil terjadi hanya pada pagi dan sore hari setelah mengambil sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," katanya.
Kendati itu, Mustain menyebutkan bahwa telah mengusulkan perbaikan jalan yang telah direncanakan oleh Dinas PUPR Palembang agar selesai paling lambat sebelum Lebaran.
"Setelah bongkar muat selesai, truk sampah tersebut akan langsung pulang atau keluar dari antrean, sehingga tidak akan ada antrean sepanjang hari di pinggir jalan," tutupnya.
Sementara, salah satu sopir truk sampah yang enggan namanya disebutkan, mengatakan bahwa cukup lama mengantre untuk membuang sampah ke TPA Sukawinatan.
"Kalau mengantre di sini, kalau ramai mobil bisa sekitar dua jam baru masuk. Karena per tiga mobil masuk ke dalam juga membutuhkan waktu banyak karena jalan rusak dan buang sampah juga memerlukan waktu menurunkan sampahnya," katanya.
Ia juga mengaku bahwa telah turut mengantre cukup lama sejak awal bulan Maret 2024. "Ini sekitar semingguan sudah ikut antre," ungkapnya.
Oleh karena itu, para pekerja truk sampah juga berharap bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang segera memperbaiki jalan rusak tersebut agar memudahkan operasional.
"Kami semua berharap disini agar Pemkot dapat memperhatikan kondisi ini, jalannya cepatlah diperbaiki, karena jumlah muatan sampah yang diangkut banyak juga," tuturnya.
Ditambahkannya, namun ada sisi positifnya kalau mengantre para sopir truk bisa beristirahat sejenak.
"Memang ada sisi positifnya dibalik antrean ini, kami bisa istirahat dulu. Tapi itulah pekerjaan terus menunggu untuk mengangkut sampah di tempat lainnya," tambahnya.
Disisi lain, warga yang berada di sekitar Jalan Noerdin Pandji terganggu karena banyaknya truk pengangkut sampah yang mengantre menghasilkan bau yang tidak sedap di lokasi tersebut.
"Kami merasa terganggu karena menghasilkan bau tidak sedap di sekitaran sini (Jalan Noerdin Pandji). Apalagi saat hujan bau sampahnya sedap," kata Nia warga Sukawinatan.
Menurut Nia, warga disini tidak menyalahkan sopir truk yang mengantre karena keberadaannya memang mengharuskan seperti itu.
"Namun yang kami harapkan Pemkot dapat mengatur ini sedemikian rupa agar truk tidak mengantre lagi di sisi jalan Noerdin Pandji," tutupnya.(*)