Khawatir Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah? Coba Bekali dengan 6 Tips Ini Bun!

Foto : Nett - ILustrasi Kasus bullying anak--

JAKARTA - Kasus bullying anak di sekolah merupakan masalah yang serius yang dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak.

Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pelecehan verbal, fisik, sampai cyberbullying.

Kasus bullying tidak hanya merugikan korban secara psikologis, tapi juga dapat memengaruhi prestasi akademik dan kesejahteraan sosial anak.

Menyadari pentingnya mencegah kasus bullying di sekolah, pihak sekolah dan orang tua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Dilansir dari laman UNICEF, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kasus bullying di sekolah:

Kondisi korban dugaan bullying dan penganiayaan antar siswa di sekolah (ILUSTRASI)-kap.-Istimewa-

 

1. Didik anak Anda tentang penindasan

Begitu mereka mengetahui apa itu penindasan, anak Anda akan dapat mengidentifikasinya dengan lebih mudah, baik itu terjadi pada dirinya atau orang lain.

2. Bicaralah secara terbuka dan sering kepada anak-anak Anda

Semakin sering Anda berbicara dengan anak Anda tentang penindasan, mereka akan semakin nyaman memberi tahu Anda jika mereka melihat atau mengalaminya.

Hubungi anak-anak Anda setiap hari dan tanyakan tentang waktu mereka di sekolah dan aktivitas mereka secara online, tanyakan tidak hanya tentang kelas dan aktivitas mereka, tetapi juga tentang perasaan mereka.

 

3. Bantu anak Anda menjadi panutan yang positif

Ada tiga pihak yang melakukan intimidasi: korban, pelaku, dan orang sekitar.

Sekalipun anak-anak bukan korban penindasan, mereka dapat mencegah penindasan dengan bersikap inklusif, menghormati, dan baik terhadap teman sebayanya.

Jika mereka menyaksikan penindasan, mereka dapat membela korban, menawarkan dukungan, dan/atau mempertanyakan perilaku penindasan.

 

4. Membantu membangun rasa percaya diri anak Anda

 

Dorong anak Anda untuk mendaftar di kelas atau mengikuti aktivitas yang mereka sukai di komunitas Anda.

Ini juga akan membantu membangun kepercayaan diri serta sekelompok teman yang memiliki minat yang sama.

5. Menjadi panutan

Tunjukkan pada anak Anda bagaimana memperlakukan anak-anak lain dan orang dewasa dengan baik dan hormat dengan melakukan hal yang sama kepada orang-orang di sekitar Anda, termasuk bersuara ketika orang lain dianiaya.

Anak-anak memandang orang tua mereka sebagai teladan dalam berperilaku, termasuk apa yang harus diposting secara online.

6. Jadilah bagian dari pengalaman online mereka

Biasakan diri Anda dengan platform yang digunakan anak Anda, jelaskan kepada anak Anda bagaimana dunia online dan dunia offline terhubung, dan peringatkan mereka tentang berbagai risiko yang akan mereka hadapi saat online.(*)

Tag
Share