Senin, 22 Des 2025
Network
Beranda
Terkini
Oku Timur Pos
Otomotif
Membangun Desa
Olahraga
Selebriti
Kesehatan
lainnya
Sumsel
Teknologi
Disway
Hukum
Kuliner
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Puisi Ayah
Reporter:
Yogi
|
Editor:
Yogi
|
Minggu , 21 Dec 2025 - 10:10
----
puisi ayah saya ikut menitikkan air mata saat puisi seorang ayah ini dibaca. inilah seorang ayah yang memiliki satu anak, seorang putri, yang kemarin ia nikahkan dengan seorang lelaki dari negeri nan jauh: orang amerika kelahiran nigeria. saya dua kali berlinang ketika menghadiri akad nikah adat banggai di kota luwuk kemarin pagi. pertama saat pengantin itu sungkem dengan gaya banggai --yang mirip dengan adat mana pun di indonesia. ayah putri itu, adrin sululing, tampak meneguhkan hati saat disungkemi, tapi jebol juga pertahanannya. apalagi ibunda sang putri: sampai sesenggukan. putri tunggalnya itu akan dibawa sang menantu menjauh dari banggai. air mata kedua jatuh saat puisi sang ayah dibacakan. yang membaca salah satu "anak binaan adrin". risal panigoro. ia seorang ustad muda dengan jenggot panjang yang lebat dari kelompok wahdah islamiyah yang berpusat di makassar. rupanya sang ayah merasa tidak akan mampu membaca puisi bikinannya sendiri itu. dari puisi itu terasa sang ayah sedang berjuang untuk belajar ikhlas. yakni ikhlasnya seorang ayah yang sudah mengembara ke seluruh indonesia, yang sudah berhasil ikhlas melepas duniawi, tapi terlihat belum bisa sepenuhnya merelakan kepergian sang putri. sang putri, reski sululing, ikut sesenggukan saat puisi sang ayah dibacakan. sang suami tentu tidak mengerti arti puisi itu. tapi ahmed ipesa-balogun, pengantin pria, berusaha meredakan gejolak jiwa istrinya: reski, anakku... namamu bisa diartikan sebagai anugerah terbaik dalam hidupku, peluruh haus seorang pengembara. setiap hari kau tumbuh sedikit lebih tinggi... sedikit lebih jauh... hati papa sudah mulai berat untuk belajar melepasmu pelan-pelan... seperti daun yang jatuh...lalu mengerti bahwa angin pun punya tugasnya... hari ini kau dipersunting, padahal papa baru akan mau belajar berjalan tanpamu...belajar merelakan saat kau memilih langkahmu sendiri...walau setiap langkahmu selalu membuat papa ingin ikut menjaga.. reski... jika nanti kau merasa sendirian... ingat nak...tubuhmu mungkin jauh...tapi namamu selalu tinggal di dada papa dalam doa yang tak pernah selesai... papa mungkin tidak selalu bisa memberi apa yang kau inginkan, tapi papa tidak pernah rela kau menangis sendirian... biarkan air mata itu jatuh di pelukan yang dulu membawamu tidur...pelukan yang diam-diam takut kehilanganmu... sekarang tangan lain yang akan menggenggam tanganmu...membawamu berjalan lebih jauh dari rumah kita... papa akan mengangguk, tersenyum, dan diam-diam mengemas sesak di dada...seperti baju lama yang tak pernah ingin dilipat... saat ini ada laki-laki yang mencintaimu...tapi biarkan papa memahamkan dia...bahwa pernah ada cinta untukmu yang tak mampu ia lampaui... reski...meski dunia nanti mengikat waktumu... ingatlah...hati papa akan selalu menjadi tempat kembalimu seletih apa pun... selalu ada ruang kosong di hati papa... ada pintu yang tidak pernah dikunci...karena kaulah kuncinya.. jendela rumah kecil kita selalu tersenyum...untuk setiap langkahmu yang ingin pulang... untuk setiap rindu yang kau lantunkan dalam doa... reski...bagaimana pun kau pergi...hati papa tidak pernah benar-benar melepaskan...hanya belajar menyembunyikan rindu dalam kata yang paling sederhana...“hati-hati ya, nak.” "berjalanlah dengan nafasku dan keridhaannya". begitu lulus fakultas teknik (sipil) universitas hadanuddin makassar, sang ayah, adrin, diterima sebagai pegawai negeri. yakni di kementerian pekerjaan umum. adrin tidak mau jadi pegawai negeri. ia pilih ikut proyek-proyek swasta. spesialisasinya adalah irigasi pertanian dan pengukuran tanah. ia tidak pernah mau naik jabatan. tetap ingin di lapangan. pun walau harus sampai ke pulau we di sabang dan merauke. waktu bandara digul di pedalaman papua dibangun ia berbulan-bulan di sana. pekerjaan terakhirnya adalah pengukuran tanah untuk bandara luwuk. lalu pensiun. ia membeli tanah di desa. bukan di kota. yakni di desa bunga, setengah jam dari kota luwuk. ia bangun sendiri rumah di situ --untuk mencukup-cukupkan uangnya. rumah itu terlalu sederhana, terutama ukurannya. saat diadakan acara adat mappacci di rumah itu, orang berjejal. ruang tamu tempat acara itu hanya cukup untuk delapan orang. berjejal. saya sampai sulit untuk memotret. terasnya hanya cukup untuk duduk enam orang. tamu-tamu dari amerika dan nigeria terlihat tidak ada yang canggung berdesakan di rumah desa seperti itu. akad nikahnya sendiri di lantai lima hotel santika, luwuk. pakai dua bahasa: indonesia dan inggris. yang menikahkan ayah reski sendiri. pakai bahasa indonesia. jawaban ahmed, pengantin pria, juga dalam bahasa indonesia --dengan cara membaca terpatah-patah teks yang sudah disiapkan. pengantinnya sendiri mengenakan pakaian adat nigeria. baik pengantin pria maupun wanitanya. ternyata wanita yang disungkemi resi itu bukan ibu mertua; itu nenek ahmed dari ibunya yang sudah meninggal dunia. sedang ayah ahmed, seorang pengusaha real estate di lagos, duduk di sebelahnyi. lagos bukan ibu kota nigeria, tapi kota terbesar di negara itu. kota pelabuhan. besarnya mirip jakarta. penduduknya sekitar 17 juta --termasuk mega city yang sangat cepat berkembang. itu kontras dengan luwuk. kota begitu kecil. terpencil. "tapi luwuk ini indah sekali," ujar rilwan, anggota keluarga ahmed yang datang dari lagos. jodoh tidak bisa lari ke mana. pun ketika seorang ayah begitu berat melepaskan putrinya.(dahlan iskan)
«
1
2
3
4
Tag
# kota
# puisi
# ayah
# negara
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi OKUTIMURPOS EDISI SENIN, 22 DESEMBER 2025
Berita Terkini
Rahasia Bikin Mochi yang Nikat, Cuma dengan Bahan Mudah
Kuliner
1 jam
Salurkan Ribuan Al-Qur'an ke Aceh dan Sumatra
Terkini
4 jam
Menpora Erick Thohir Dorong Penguatan Peran Perempuan di Olahraga
Olahraga
4 jam
Bazar Produk Serba Ikan hingga Tukor-tukoran Meriahkan GPM, dr. Sheila Harap Bantu Stabilisasi Harga Pangan
Oku Timur Pos
7 jam
Kejurnas PBSI 2025 Resmi Berakhir, 775 Atlet Unjuk Kemampuan
Olahraga
10 jam
Singgung Bonus SEA Games 2025, Presiden Prabowo: Pejuang-Pejuang Kita Hormati
Olahraga
10 jam
Data Ulang Majelis Taklim melalui Aplikasi E-Ormas
Terkini
10 jam
Ahmad Dhani Bocorkan Persiapan Pernikahan El Rumi dan Syifa Hadju
Selebriti
10 jam
Pastikan Stok BBM dan Listrik Aman Jelang Nataru
Terkini
10 jam
Bantu Revitalisasi 800 Puskesmas di 3 Provinsi Terdampak Bencana
Terkini
10 jam
Berita Terpopuler
Infinix Note 30: Layar AMOLED Luas dan Performa Cepat untuk Multitasking Maksimal
Teknologi
1 hari
Infinix Zero Ultra: Kamera 200MP yang Mengubah Smartphone Anda Jadi Studio Fotografi
Teknologi
1 hari
Infinix Note 12 VIP: Desain Mewah dengan Teknologi Canggih di Harga Terjangkau
Teknologi
1 hari
Jelang Nataru, Gubernur Sumsel Pastikan Kesiapan Pengamanan dan Pelayanan Masyarakat
Sumsel
12 jam
Puisi Ayah
Disway
14 jam
Kejurnas PBSI 2025 Resmi Berakhir, 775 Atlet Unjuk Kemampuan
Olahraga
10 jam
Berita Pilihan
Rahasia Bikin Mochi yang Nikat, Cuma dengan Bahan Mudah
Kuliner
1 jam
Salurkan Ribuan Al-Qur'an ke Aceh dan Sumatra
Terkini
4 jam
Menpora Erick Thohir Dorong Penguatan Peran Perempuan di Olahraga
Olahraga
4 jam
Bazar Produk Serba Ikan hingga Tukor-tukoran Meriahkan GPM, dr. Sheila Harap Bantu Stabilisasi Harga Pangan
Oku Timur Pos
7 jam
Kejurnas PBSI 2025 Resmi Berakhir, 775 Atlet Unjuk Kemampuan
Olahraga
10 jam