Pelatih dan Atlet Usia Muda Dapat Pembekalan di Talent Development Scheme 2025
PSSI menggelar Talent Development Scheme (TDS) pada 7-11 November 2025 di Jakarta.--
KORANOKUTIMURPOS.ID - PSSI menggelar Talent Development Scheme (TDS) pada 7-11 November 2025 di Jakarta. Program yang merupakan inisiatif FIFA ini dirancang untuk memperkuat kemampuan talent scouting pelatih Indonesia, sekaligus memberi pemahaman kepada para pemain muda tentang pentingnya memantau perkembangan performa sejak usia dini.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu Talent Scout Evaluation Programme - Piala Soeratin 2025 serta sesi pengembangan bagi pemain-pemain muda potensial dari berbagai klub dan sekolah sepak bola di Indonesia.
Kartono Pramdhan, Kepala Departemen Coach Education PSSI, menegaskan bahwa program ini memperlihatkan kedekatan FIFA dengan federasi anggotanya.
“Talent Development Scheme ini adalah program FIFA sebenarnya. Fokusnya bagaimana FIFA lebih dekat ke anggotanya, termasuk PSSI, untuk mengembangkan talent scouting. Sehingga pemain-pemain berbakat di seluruh Indonesia bisa ditemukan oleh para pelatih Indonesia,” ujarnya pada Jumat 7 November 2025.
BACA JUGA:Dua Ganda Merah Putih Amankan Tiket Final Australia Open 2025
BACA JUGA:PSSI Promosikan Nova Arianto Jadi Pelatih Timnas U-20
Sementara itu, M. Fahmi Hasan selaku Koordinator Tim Riset TDS PSSI menekankan pentingnya edukasi mengenai pemantauan pertumbuhan atlet usia muda.
“Para pelatih dan para atlet diberi pemahaman bahwa sejak usia 13 tahun mereka perlu melakukan pengetesan secara rutin agar mengetahui perkembangan relatif mereka. Atlet pun harus memahami bahwa pengetesan sangat penting,” jelas Fahmi.
Rendi Irwan Saputra, Asisten Pelatih Deltras FC U-15, mengaku mendapatkan banyak wawasan berharga dari program ini.
“Pengalaman yang saya dapat luar biasa. Kami bertukar pikiran dengan pelatih dari seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Saya pulang membawa ilmu tentang teknik, taktik, mental, sampai penilaian performa harian pemain,” ujarnya.
Pada TDS kali ini, peserta datang dari beragam daerah, klub, dan sekolah sepak bola, sehingga proses diskusi serta penyamaan standar talent scouting semakin kaya dan komprehensif.