Volume sampah Meningkat, Targetkan Pengelolaan Sampah Modern
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang terletak di Desa Pelawi, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten OKU Selatan. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.---
MUARADUA - Aktivitas pembuangan sampah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan terus meningkat setiap harinya.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pelawi di Kecamatan Buay Rawan kini menerima antara 50 hingga 60 ton sampah per hari yang berasal dari berbagai wilayah.
Kepala DLH OKU Selatan, Hj. Meiliasari, S.Kep., MM, mengatakan sampah tersebut dikirim menggunakan truk pengangkut dari beberapa kecamatan, antara lain Simpang, Buay Sandang Aji (BSA), Muaradua, Buay Rawan, Simpang Sender, Warkuk Ranau Selatan, Banding Agung, dan Mekakau Ilir.
“Setiap hari, rata-rata sekitar delapan kecamatan membuang sampah ke TPA Pelawi. Dari masing-masing kecamatan saja bisa mencapai empat ton per hari,” ungkap Meiliasari, Senin (28/10/2025).
BACA JUGA:Tingkatkan Pemahaman Orang Tua Asah Tumbuh Kembang Anak
BACA JUGA:Terduga Pelaku Pembunuh Buruh di Lorong Aldos Tertangkap
Meski volume sampah meningkat signifikan, Meiliasari menyebut hingga kini TPA Pelawi masih beroperasi dengan sistem konvensional, yakni hanya menimbun sampah tanpa proses daur ulang atau pengelolaan lanjutan.
Keterbatasan alat dan infrastruktur menjadi alasan utama mengapa pengelolaan belum bisa dilakukan secara optimal.
“Saat ini kami belum memiliki alat pengolahan, jadi semua sampah masih ditimbun. Harapannya ke depan, TPA Pelawi bisa memiliki sarana pengelolaan agar tidak terus menumpuk,” jelasnya.
Pihaknya berharap dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak agar pengelolaan sampah dapat dilakukan secara terpadu, baik melalui penyediaan fasilitas maupun pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Meski menampung puluhan ton sampah setiap hari, TPA Pelawi masih memiliki kapasitas yang luas. Dari total lahan seluas 32 hektare, baru sekitar lima hektare lebih yang digunakan sebagai area penimbunan.
Dengan demikian, DLH memastikan tidak ada kekhawatiran akan kelebihan kapasitas dalam waktu dekat.
“Untuk saat ini masih aman, karena lahan yang digunakan belum mencapai seperenam dari total luas TPA,” kata Meiliasari.