Garis Kemampuan

Dahlan Iskan bersama owner Dea Bakery, Mulyani Hadiwijaya, saat acara Disway Malang Business Adventure.----

"Dea itu nama anak bungsu saya," ujarnyi.

Kini sang anak sudah punya anak. Dari tiga anaknyi Bu Mul punya enam cucu.

Di sela-sela dua hari kumpul ratusan pengusaha Tionghoa di Batu, saya sempat mengunjungi tiga UMKM. Tiga-tiganya berkembang pesat. Salah satunya akan saya tulis di lain waktu.

Berarti, sebenarnya di lapisan bawah pun banyak usaha yang bankable. Alasan bank sulit menyalurkan dana karena ekonomi lesu tidak sepenuhnya benar.

Tapi orang seperti Bu Mul tidak mau pakai kredit bank. Dia ekspansi dengan kekuatan sendiri. Semua outlet itu milik sendiri. Atau milik anak-anaknyi.

Cara berpakaian Bu Mul sangat syar'i. Pun ibunyi yang ikut hadir. Abaya dan kerudung sang ibu juga hitam. Rapat. Sang ibu sudah 80 tahun tapi masih sangat sehat.

Di layar promosi tertulis: "Dea, Roti Halal untuk Semua". Tidak hanya halal. Masih ada lagi kalimat: "Halal dan Thoyib".

Kalau "halal" berarti bahan-bahan yang dipakai tidak ada yang mengandung unsur haram, "thoyib" adalah cara mendapatkan semua bahan itu secara baik: tidak lewat cara curang, menipu, menyengsarakan orang lain, dan sebangsanya. Pun cara pengolahannya.

Lalu perusahaan Bu Mul mewajibkan karyawan "cuti khusus" dua minggu dalam setahun. Khusus untuk mukim di pondok. Memperdalam agama dan isi Al Quran. Secara bergilir. Bergantian.

Saya pun bertanya: "Apakah tidak mau ambil kredit bank itu lantaran takut riba?"

Jawab bu Mul agak di luar dugaan saya.

"Tidak," katanyi. "Mungkin hanya karena saya wanita. Lebih banyak pakai otak kiri," tambahnyi.

Lalu Bu Mul membuka rahasia gaya hidupnyi. "Saya ini orang yang selalu hidup di bawah garis kemampuan," katanyi. Saya tertawa --terkecoh dengan kalimat plesetan itu.

"Dulu, ketika uang saya sedikit, saya sudah merasa cukup. Kini uang saya banyak juga hanya merasa cukup".

Meski dua tahun terakhir mampu membuka 12 outlet baru, tidak berarti tiap tahun membuka outlet. Pernah beberapa tahun sengaja tidak mau buka outlet baru. Dia pilih benah-benah internal Dea. Termasuk hanya fokus pada kebersihan dan kesehatan di pabriknyi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan