Kemenag Kaji Penyesuaian Nomenklatur dan Susun Capaian Pembelajaran Mata Kuliah PAI

Harmonisasi penyesuaian nomenklatur mata kuliah PAI.--

KORANOKUTIMURPOS.ID -  Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag tengah mengkaji rencana penyesuaian nomenklatur mata kuliah PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU). Ini dilakukan karena nomenklatur yang digunakan masih beragam, ada mata kuliah Agama Islam, Pendidikan Agama Islam, dan Pendidikan Karakter.

Kajian ini dibahas bersama dalam Harmonisasi Penyesuaian Nomenklatur Mata Kuliah PAI pada PTU di Jakarta. Hadir, Staf Ahli Kemdiktisaintek Hasan Chabibie, Direktur Pendidikan Agama Islam M Munir, Direktur Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, Sains dan Teknologi Deputi Kebudayaan dan Sumber Daya Manusia Bappenas Endang Suprapti, Direktorat Belmawa Kemdiktisaintek, Kepala Biro Hukum dan KLN Imam Syaukani, para Guru Besar dan dosen Pendidikan Agama Islam pata Perguruan Tinggi Negeri.

Dalam kajian ini, Kemenag juga menyusunan capaian pembelajaran mata kuliah PAI pada PTU. Hasan Chabibie menyambut positif giat ini. Dia menitikberatkan peranan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.

“Saya merasa terhormat dapat duduk di depan para Guru Besar PAI sekalian yang menghadiri acara ini. Saya persilakan jika dalam proses selanjutnya Bapak Ibu dapat meluangkan waktu untuk bersama melakukan kunjungan ke Kemendiktisaintek, bertemu dengan Bapak Menteri,” terangnya di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

BACA JUGA:Industri Pengolahan Nonmigas jadi Penopang Utama Ekspor Nasional

BACA JUGA:Indonesia Kiblat Moderasi, Ulama Harus Menjadi Role Model yang Berdampak

“Kami di Kemdikti jelas memiliki perhatian besar terhadap Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Kami tidak menganakemaskan Science, Technology, Engineering, dan Mathematic (STEM) lalu pada saat yang bersamaan meninggalkan pendidikan agama, termasuk Pendidikan Agama Islam,” sambungnya.

Direktur PAI, M Munir menggarisbawahi bahwa ada banyak yang perlu dikerjakan untuk menyelesaikan masalah PAI pada PTU, mulai dari standar capaian akademik, kualitas pembelajaran, dan pengadaan Dosen PAI yang sesuai kualifikasi. “Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci atas berbagai kendala yang ada. Saya kira, Kemdiktisaintek sebagai kementerian baru memerlukan konsolidasi internal dan eksternal. Di tengah situasi seperti itu, kami tetap mengharapkan kerja sama yang padu antara kami dan Kemdiktisaintek,” ujar Munir.

Ia pun memberi penilaian dan gambaran akan pelaksanaan kegiatan. “Saya meyakini, upaya konsolidasi dapat mewujud pada program yang kami jalankan. Saat ini, kami sedang merancang Penyesuaian Nomenklatur Mata Kuliah PAI pada PTU, sebuah ikhtiar yang sangat tidak mudah. Misalnya, saat ini terdapat lebih dari 2000 penamaan mata kuliah PAI pada PTU. Ini menyulitkan kami saat hendak menarik data dosen PAI pada PTU dari kampus,” imbuhnya.

BACA JUGA:Resmikan Gedung Pelayanan Publik Baru, Hadirkan Kemudahan Akses Industri

BACA JUGA:Lantik 89 Dewan Hakim MQK Internasional 2025

“Kami menjajaki kemungkinan bisa tidaknya menyatukan nomenklatur yang ada. Sisi lain, kami juga mendorong terbentuknya Kepdirjen Pendidikan Islam atau RKMA Capaian Pembelajaran PAI pada PTU. Dua hal ini menjadi tujuan kami melaksanakan kegiatan ini,” tutupnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan