Tiga Proposal

dr Joao Angelo De Sousa Mota ----
Si petir Joao Angelo De Sousa Mota bikin film layar lebar. Judulnya belum ia ungkap, tapi sudah selesai dibuat.
Joao sendiri bertindak sebagai eksekutif produser. Tebakan Anda tepat: itu film layar lebar tentang pertanian.
Mungkin karena Anda sudah melihat teaser-nya yang menyertai tulisan ini. Isinya tentang metode bertani merdeka. Seperti yang sudah ia kembangkan di kabupaten Timor Tengah Utara (baca Disway kemarin).
Aktivitas pertanian Joao di TTU ternyata tidak main-main. Setidaknya ia punya tujuh lokasi. Tiap lokasi luasnya tidak sama. Ada yang tiga hektare, 17 hektare, dan 23 hektare. Ada juga yang satu dan tiga hektare.
Semua miliknya sendiri. Bebas. Merdeka. Ia sendiri yang memutuskan mau lakukan apa saja: tanam padi, berbagai sayur atau holtikultura. Suka-suka ia.
Di sana Joao tidak perlu minta persetujuan siapa pun. Ia ingin apa pun bisa langsung dilaksanakan.
Kebiasaan merdeka di TTU itulah rupanya yang membuat ia kaget ketika menjabat direktur utama PT Agrinas Pangan Nusantara. Di TTU ia tidak punya atasan. Justru ia sendirilah atasan paling atas.
Tiba-tiba kini ia punya atasan. Ia tidak boleh berjalan sendiri.
Itu pula yang saya alami 15 tahun lalu. Dari posisi ''orang nomor satu'' pindah menjadi orang yang punya atasan. Bahkan, waktu itu, atasan saya langsung banyak. Menteri BUMN adalah atasan saya. Juga menteri ESDM. Lalu menteri keuangan. Menko. Wapres. Presiden. Komisaris. Ketua komisi VI DPR.
Dulunya apa yang saya ucapkan harus dilaksanakan oleh ''bawahan''. Sering tanpa surat keputusan. Tanpa surat tugas. Tanpa lewat rapat. Hanya lewat perintah lisan.
Begitu diangkat menjadi dirut salah satu perusahaan BUMN keadaan berbalik kutub. Serba prosedur. Serba lewat kajian. Lewat persetujuan atasan.
Kurang lebih begitu pula yang dialami Joao. Bahkan atasan Joao lebih banyak lagi. Pemegang sahamnya saja dua: Danantara dan Kementerian BUMN.
Maka enam bulan menjadi dirut Agrinas Pangan, Joao merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Di TTU, dalam enam bulan ia sudah bisa panen padi dua kali. Atau sekali panen padi, sekali panen jagung.
Sayangnya Joao belum mau menjawab: apa rencana besar yang diusulkan ke direksi Danantara untuk dilakukan Agrinas Pangan.