Ingin Bangun Soft Power Industri Game hingga Kuliner

Pemerintah ingin membangun soft power melalui ekonomi kreatif. Salah satu kekuatan yang bisa diproyeksikan menjadi soft power seperti kuliner hingga game.--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Pemerintah ingin membangun soft power melalui ekonomi kreatif. Salah satu kekuatan yang bisa diproyeksikan menjadi soft power seperti kuliner hingga game.
"Kita memiliki banyak acara gim di Indonesia sepanjang tahun. Namun, Indonesia Game Week adalah pusatnya, ajang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa inilah yang Indonesia miliki. Kembalilah ke Indonesia. Jika ingin berbisnis antarpelaku industri (Business-to-Business/B2B) atau langsung kepada konsumen (Business-to-Consumers/B2C), di sinilah tempatnya,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar dalam Press Conference Ekraf x UniPin dalam perhelatan Indonesia Game Week (IGW) 2025 di Blok M Hub, Jakarta, pada 8 Agustus 2025.
Wamen Ekraf Irene menekankan pentingnya peran industri gim berbasis kearifan lokal dalam menjadi kekuatan nasional di panggung dunia. Dalam acara tersebut, Wamen Ekraf Irene menyebutkan bahwa kekuatan Indonesia tidak hanya terletak pada sektor digital, tetapi juga pada produk dan kreasi lokal yang merepresentasikan kekuatan bangsa mulai dari kuliner hingga permainan tradisional dan modern.
BACA JUGA:Trauma Perceraian, Kimberly Ryder Kini Lebih Selektif Cari Pasangan
BACA JUGA:Wujud Komitmen Jaga Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata
"Bersama UniPin kami kolaborasi dengan Makaroni Ngehe, ada juga Esteh Indonesia, dan minuman jamu lokal dari Acaraki, jamu Indonesia yang dipadukan dengan sparkling water, bahkan bisa dibuat menjadi es krim. Inilah soft power Indonesia. Saya akan terus mendorong untuk bangga dan mencoba karya anak bangsa. Karena Indonesia bukan hanya punya gim digital, tetapi juga board games karya kreator lokal. Bahkan ada gim yang dibuat oleh anak kecil bernama Sky, sampai ASN Kementerian Ekraf yang juga mengembangkan gim. Semua ini membuktikan bahwa gim adalah untuk semua orang,” tambah Wamen Ekraf Irene.
UniPin adalah platform pembayaran gim digital lokal yang telah berkembang dan mendunia, menjadi pemimpin di berbagai negara seperti India dan Amerika Latin. CEO UniPin Ahsadi Ang menilai bahwa kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan sektor kuliner menjadi kunci bagi industri gim untuk mengangkat karya anak muda dan berdampak lebih luas.
"Gim kini menjadi ruang budaya baru, tempat berinteraksi, berekspresi, bahkan menjadi gaya hidup generasi muda. Kolaborasi antara gim dengan industri kuliner dan brand lifestyle mampu memperluas jangkauan pasar, meningkatkan pendapatan, serta mendukung karya anak bangsa. Sudah saatnya pelaku bisnis kuliner melihat game sebagai kanal kolaborasi strategis untuk menjangkau generasi digital," tegas Ahsadi.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati menyampaikan dukungannya atas semangat gotong royong yang dibawa oleh Kementerian Ekraf dan UniPin dalam acara IGW 2025. Menurutnya, kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) lokal harus terus diperjuangkan untuk mendunia melalui upaya bersama.
BACA JUGA:Dorong Program Karya Wisata di Sekolah Rakyat Surabaya
BACA JUGA:Samakan Persepsi dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan
“Berbicara mengenai soft power, mungkin Jepang, Korea Selatan, China, jauh di depan. Tapi bukan berarti kita berkecil hati. Justru inilah saatnya kita mendalami, menggali, melihat potensi yang ada itu–endless, limitless. Pemerintah tidak bisa sendiri dalam hal ini, intinya adalah bagaimana kita gotong-royong supaya dunia bisa melihat bahwa Indonesia memiliki IP yang luar biasa,” kata Rahayu
Dalam acara IGW 2025 ini, UniPin meluncurkan kampanye #BanggaMainLokal sebagai bentuk komitmen untuk menyatukan pelaku industri game, makanan dan minuman, serta gaya hidup ke dalam sebuah ekosistem kreatif. Berbagai pihak seperti developer game lokal, termasuk Anantarupa Studios, Lentera Nusantara, Gaco Games, dan Ikan Asin Productions, serta merek F&B seperti Makaroni Ngehe, Esteh Indonesia, dan Acaraki turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Melalui kolaborasi bersama UniPin, Kementerian Ekraf menunjukkan komitmennya dalam membuka akses kerja sama bagi para pelaku usaha di dalam ekosistem kreatif gim.