Dorong Program Karya Wisata di Sekolah Rakyat Surabaya

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau akrab disapa Ni Luh Puspa mendorong program karya wisata di salah satu sekolah rakyat besutan Presiden RI Prabowo Subianto. --
KORANOKUTIMURPOS.ID - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau akrab disapa Ni Luh Puspa mendorong program karya wisata di salah satu sekolah rakyat besutan Presiden RI Prabowo Subianto. Program ini diharapkan bisa memperkenalkan industri pariwisata kepada para siswa sejak dini.
Wamenpar Ni Luh menyampaikan hal itu kepada siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SR MA) XXI Surabaya, Jawa Timur. Jawa Timur selama ini terkenal dengan ragam destinasi wisatanya, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata kuliner.
"Nanti kalau nilai kalian di ujian semester bagus dari Kementerian Pariwisata, saya sebagai Wakil Menteri Pariwisata akan kasih kalian hadiah jalan-jalan atau berwisata. Jadi Bapak dan Ibu Guru mohon pastikan nilai adik-adik ini bagus ya," kata Wamenpar Ni Luh saat mengunjungi Asrama Sekolah Rakyat XXI Surabaya di Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Menurutnya, jalan-jalan sangat penting untuk memberikan hiburan dan penyegaran bagi para siswa usai menjalani pendidikan di sekolah dan menjalani kehidupan di asrama selama masa pelajaran.
BACA JUGA:KUA Garda Terdepan Ketahanan Keluarga, Tekankan Peran Penghulu
BACA JUGA:Samakan Persepsi dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan
"Berada di asrama ini tentunya bukan hal yang mudah ya buat mereka. Dan mungkin ada dari mereka yang selama ini belum pernah berwisata,“ katanya.
Ni Luh menuturkan Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Sekolah ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, memberikan pendidikan akademik sekaligus membentuk karakter unggul melalui empat pilar yang mencakup kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan.
“Lebih dari tiga juta anak Indonesia tidak bersekolah. Sekolah Rakyat hadir untuk memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi soal masa depan bangsa,” ujar Ni Luh.
Program ini diluncurkan serentak pada 14 Juli 2025 di 63 titik. Rencananya, Sekolah Rakyat akan bertambah menjadi 100 titik pada Agustus 2025, dan 159 titik pada akhir tahun, dengan target lebih kurang 15.000 siswa.
Program ini juga menyerap 2.000 guru dan 4.000 tenaga pendukung, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal di sekitar lokasi sekolah.
BACA JUGA:5 Ribu Orang Padati “BRI Taipei Teman Seperjuangan PMI”, Sambut Mitra Finansial Tanah Air di Taiwan
BACA JUGA:AgenBRILink Dekatkan Akses Layanan Keuangan bagi Petani di Kabupaten Gowa
Model Sekolah Rakyat menggabungkan revitalisasi aset negara dan pembangunan baru di atas lahan 5–10 hektare. Lengkap dengan asrama, jaminan gizi, layanan kesehatan, dukungan keluarga, serta pembinaan komunitas. Sistem digital terintegrasi digunakan untuk absensi, konsumsi, keuangan, dan kegiatan ibadah siswa.
“SDM unggul adalah fondasi pariwisata berkelanjutan. Sekolah Rakyat akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter, yang kelak menjadi penggerak pembangunan termasuk di sektor pariwisata,” kata Wamenpar Ni Luh.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, salah seorang guru dari Sekolah Rakyat XXI Surabaya, Dinda Anggi Winarta, berharap ke depan Kemenpar dapat berkolaborasi dengan Sekolah Rakyat untuk menghadirkan program-program kepariwisataan yang nantinya bisa memperkuat pengembangan keterampilan siswa. "Tentunya kami sangat mengharapkan bantuan kepariwisataan karena siswa-siswi kami juga akan sangat senang untuk mendapatkan dukungan tersebut," ujar Dinda.