Indonesia Jalin Kerja Sama Industri dengan Republik Belarus

Pemerintah Indonesia dan Republik Belarus sepakat untuk memperkuat kemitraan di sektor industri melalui berbagai inisiatif strategis.--

KORANOKUTIMURPOS.ID -Pemerintah Indonesia dan Republik Belarus sepakat untuk memperkuat kemitraan di sektor industri melalui berbagai inisiatif strategis. Pada 15 Juli 2025 lalu, Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Belarus, Aleksandr Lukashenko di Minsk, yang membahas sejumlah isu di berbagai sektor seperti perdagangan, industri, dan pemenuhan kebutuhan strategis.

Menindaklanjuti pembahasan kedua Kepala Negara tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Belarus, Maxim Vladimirovich Ryzhenkov. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Belarusia, khususnya di sektor industri. 

“Jadi ini merupakan sebuah hal yang segar bagi penguatan hubungan antara Indonesia dan Belarus,” ujar Menperin dalam keterangan resminya seusai pertemuan dengan Menlu Republik Belarus di Jakarta.

Menperin menyampaikan, Belarusia merupakan bagian dari kawasan Eurasia, yang saat ini tengah dijajaki secara intensif oleh Indonesia untuk menjalin kerja sama melalui perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (IEAEU).

BACA JUGA:Ajak Dai Muda Suarakan Kesadaran Lingkungan

BACA JUGA:Susun Kurikulum Fasolatan, Permudah Masyarakat Belajar Salat

“Penandatanganan perjanjian ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia. Kami melihat potensi negara-negara Eurasia cukup kuat, dan produk kita memiliki peluang besar untuk mengisi pasar tersebut,” ujarnya.

Belarusia sebagai salah satu negara yang penting yang ada di kawasan Eurasia, lanjut Menperin, akan memainkan peran penting dalam membantu percepatan penandatangan kerja sama tersebut, sehingga bisa memperkuat hubungan ekonomi, termasuk hubungan dagang dengan Indonesia.

Kendati nilai perdagangan antara Indonesia dan Belarusia masih tergolong kecil, Menperin optimistis terdapat ruang pertumbuhan yang besar. Indonesia belum menjadi mitra dagang utama Belarusia, sehingga diperlukan strategi diversifikasi pasar untuk memperkuat ekspansi produk nasional ke kawasan tersebut.

“Saya kira target trading antara Indonesia dengan Belarusia, kalau kita tetapkan dalam 2-3 tahun bisa naik lima kali lipat, itu nggak hal yang berlebihan ya,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membahas potensi pembentukan joint venture di sektor-sektor strategis seperti otomotif dan komponen, alat berat dan mesin pertanian, industri berbasis agro seperti produk sawit, karet, dan biofuel, industri metalurgi, serta pengembangan kawasan industri dan ekosistem Industri 4.0.

BACA JUGA:Potensi Besar Komoditas Mineral dan Batubara Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA:Punya Banyak Cabang, AgenBRILink Milik Pemuda Asal Lahat Ini Buka Lapangan Pekerjaan Untuk Warga Sekitar

Menperin menegaskan, pemerintah siap memfasilitasi kerja sama antara pelaku industri Indonesia dan Belarusia dalam format Business to Business (B2B). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan