Generasi Muda Jadi Penggerak Utama Transisi Industri Hijau
Kementerian Perindustrian menilai generasi muda memiliki peranan penting dalam upaya mempercepat transformasi menuju industri hijau yang inklusif dan berkelanjutan.--
“Harapan kami, AIGIS menjadi platform terintegrasi yang mendorong transformasi industri hijau di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku industri, media, dan generasi muda sangat krusial untuk mewujudkan masa depan hijau yang inklusif dan berdaya saing global,” ujar Menperin.
Pada gelaran AIGIS Youth Green Forum yang mengusung tema “Future Green Begins”, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto yang mewakili Menteri Perindustrian menyampaikan bahwa Kemenperin semakin gencar menjalin kedekatan dengan civitas akademika, sebagai langkah strategis untuk membangun keterikatan emosional dan intelektual terhadap upaya penumbuhan dan penguatan di sektor industri nasional. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mengembangkan ekosistem industri yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mempersiapkan generasi muda agar lebih siap menjadi penggerak industri masa depan Indonesia.
BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat Meningkat, Sektor Industri Olahraga Tumbuh Pesat
BACA JUGA:Pembinaan Suporter Meningkatkan Kualitas Industri Olahraga
“Penerapan industri hijau tentunya akan menumbuhkan proses bisnis baru, yang membutuhkan dukungan teknologi dan sumber daya manusia. Kami telah memiliki konsep pengembangan talenta industri hijau, yang juga perlu disesuaikan oleh pihak-pihak kampus, misal dari kurikulumnya, sehingga akan tercipta inovasi dan sistem baru dalam menopang implementasi industri hijau,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, bahwa tren green jobs di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kesadaran pelaku industri terhadap pentingnya penerapan prinsip industri hijau dan berkelanjutan.
Sebagai wujud komitmen terhadap transisi industri yang ramah lingkungan, PT TMMIN membentuk Capability Center sebagai pusat pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang industri hijau.
“Kesadaran industri terhadap pentingnya keberlanjutan semakin tinggi. Oleh karena itu, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang green industry pun terus meningkat,” ujar Bob.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menyampaikan bahwa AIGIS Goes to Campus merupakan bagian dari penguatan agenda transisi industri nasional menuju keberlanjutan dan rendah emisi karbon. Program ini digelar sebagai pre-event menuju The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025.
“Program ini dirancang untuk memperluas jejaring pemikiran dan kontribusi generasi muda terhadap pengembangan industri hijau di Indonesia,” jelas Andi.
Rangkaian kegiatan AIGIS Goes to Campus meliputi talkshow di empat kampus ternama (Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Trisakti, dan Universitas Bina Nusantara), kompetisi inovasi AIGIS Green Scientific Competition di lima kampus, serta Youth Green Forum sebagai puncaknya, yang memberi ruang dialog antara mahasiswa dengan Menteri Perindustrian.
Kehadiran Youth Green Forum ini dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk perwakilan mahasiswa dan dosen dari kampus peserta, narasumber, sponsor utama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), serta para pemangku kepentingan industri hijau.
Dalam kesempatan ini, Menperin turut menyerahkan penghargaan kepada lima karya terbaik dari AIGIS Green Scientific Competition yang dinilai memiliki potensi kuat dalam mendorong pembangunan industri ramah lingkungan. Para penerima penghargaan tersebut, yakni UI, Unpad, Trisakti, Binus, dan Politeknik STTT Bandung serta satu peserta terbaik Toyota Eco Youth (TEY) 2024 dari SMA N Bali Mandara.
“Kompetisi ini tidak sekadar menjadi ajang lomba, tetapi juga menjadi pemicu semangat inovasi generasi muda untuk menciptakan industri yang mendukung pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan, adil secara sosial, dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan,” pungkas Andi.