ICCWA Tempayan

Catatan dahlan Iskan--

Setelah reformasi 1998, para alumni Xin Zhong mendirikan Xin Zhong yang baru. Maju sekali. Sampai hari ini.

Di forum ICCWA ini saya juga bertemu idola cucu cucu saya:  Cimory. Tepatnya pemilik Cimory. Anda sudah tahu namanya: Bambang Sutantio. Ia pembicara di ICCWA tahun lalu. Ia duduk di sebelah saya.

Saya pun bertanya: apa arti Cimory. Ternyata itu singkatan: Cisarua Mountain Dairy. Susu dari pegunungan Cisarua, Puncak, Bogor.

Di Cisarua ada koperasi susu: Giri Tani. Koperasi Unit Desa. Tahun 2006 Bambang ke Cisarua. Kualitas susu di sana perlu ditingkatkan.

Bambang adalah ahlinya. Ia kuliah di Jerman. Di Berlin. SMA-nya di Karang Turi, Semarang. Di Jerman Bambang mendalami ilmu teknologi pangan. Khususnya susu.

Maka untuk membantu menaikkan nilai susu peternak di Cisarua, Bambang membuat yogurt. Ia turunkan kadar Ph susu di situ. Lahirlah Cimory.

Kini Cimory sudah bekerja sama dengan 200 koperasi susu di seluruh Indonesia. Sudah 10 pabrik Cimory ia bangun. Yang di Tretes, Jatim, itu nomor empat.

Tentu mereka minta saya bercerita tentang kondisi dalam negeri Indonesia. Khususnya soal Danantara. Saya tahu: opini publik kurang positif pada Danantara. Tapi saya tidak akan menjadi kompor yang bisa memanaskan suasana.

Tapi saya juga bukan humas Danantara. Maka saya ceritakan saja dua sisi positif dan negatifnya. Mereka mungkin kecewa: lebih banyak positifnya –tentu kalau dibanding masih berstatus di bawah kementerian BUMN.

Mereka akhirnya sepakat: lebih baik Danantara diperiksa oleh akuntan publik daripada BPK. Kesan publik selama ini: dengan tidak lagi diperiksa BPK, Danantara seperti lebih bebas melakukan korupsi. Padahal diperiksa siapa pun sama saja. Bahkan orang seperti Ahok pernah sewot berat kepada BPK.

Saya kewalahan ketika memasuki sesi tanya jawab. Begitu banyak pertanyaan. Termasuk soal pribadi: mengapa perkawinan saya dengan si Galuh Banjar bisa bertahan 50 tahun –bulan depan.

"Yang hebat istri saya," jawab suaminyi.

Lalu saya ceritakan blak-blakan pasang surutnya. Kalau sampai ada yang merekam dan mem-posting-nya di medsos pasti heboh. Tidak ada yang saya tutupi –kecuali di tulisan ini.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan