Menag Ajak Rawat Kerukunan Lewat Pendekatan Humanis

Foto: dok Kemenag - Menteri Agama Nasaruddin Umar--

Dalam kesempatan itu, Menag juga menyoroti pentingnya imam masjid memahami perannya secara luas. Ia menjelaskan bahwa kata “imam” berasal dari akar kata yang bermakna cinta kasih dan visi ke depan.

“Tidak bisa disebut imam kalau tidak punya wibawa. Imam adalah tokoh masyarakat, tidak cukup hanya pintar mengaji, tetapi juga harus konsisten akhlaknya,” terangnya.

Lebih jauh, Menag menjelaskan fungsi masjid yang sejak awal berdirinya telah menjadi pusat pemberdayaan umat.

“Masjid Nabi itu bukan hanya tempat salat. Ia adalah sekretariat negara, rumah sakit, lembaga pendidikan, balai pertemuan, bahkan tempat kesenian dan keterampilan. Ini sejarahnya jelas, dan kita harus menghidupkan kembali fungsi strategis masjid seperti itu,” pungkasnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan