Peringati HUT ke-24 Pagar Alam, HD Hadiahkan Dana Pembangunan Infrastruktur

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru (HD) menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Pagaralam dalam rangka Memperingati Hari Jadi Kota Pagaralam ke 24 Tahun 2025.--
PAGARALAM - Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru (HD) didampingi Ketua TP PKK Prov. Sumsel, Hj. Feby Herman Deru menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Pagaralam dalam rangka Memperingati Hari Jadi Kota Pagaralam ke 24 Tahun 2025 yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Pagar Alam, Hj. Jenni Shandiyah, SE, MH di Ruang Sidang DPRD Kota Pagaralam.
Dalam kesempatan itu, HD menyampaikan apresiasi tinggi terhadap komitmen Pemerintah Kota Pagar Alam dalam mempertahankan kelestarian alam sekaligus menjadikannya sebagai identitas kota.
HD juga mengungkap bahwa Pagar Alam merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang sudah 100% menggunakan energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Dimana peralihan energi fosil ke energi mikrohidro dilakukan secara simbolis oleh Presiden Republik Indonesia ke-7.
"Ini adalah prestasi yang tidak hanya membanggakan secara nasional, tetapi juga di tingkat dunia, Ini bukan sekadar pencapaian teknologi, tetapi warisan yang harus terus kita jaga dan marketingkan sebagai wajah dari Sumatera Selatan yang hijau dan berkelanjutan,” tegas HD.
HD menilai keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran para leluhur dalam melestarikan kearifan lokal dan budaya masyarakat Pagar Alam dalam menjaga kelestarian alam yang dimiliki.
Maka dari itu, HD berharap agar pemerintah pagaralam dapat terus menjaga kelestarian alam serta mewariskan kebudayaan dan adat istiadat kepada para generasi selanjutnya.
BACA JUGA:OKU Selatan Susun Skema TPP 2026, Bahas Sejumlah Poin Penting
Terkait dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang saat ini hanya dimiliki oleh Pagaralam, HD meminta agar energi hijau tersebut dapat terus dipromosikan agar lebih dikenal sebagai destinasi wisata edukatif.
Tak lupa HD mengingatkan akan pentingnya mempertahankan identitas lokal di tengah arus modernisasi dan digitalisasi. Ia menilai bahwa tidak semua tren dari budaya luar cocok untuk diadopsi begitu saja, termasuk dalam hal pembangunan, teknologi, hingga gaya hidup.
“Kita tidak harus ikut-ikutan. Budaya dari luar belum tentu cocok dengan kita. Kita punya kearifan lokal, punya kekuatan yang kadang kita sendiri tidak sadar, kita harus lestarikan budaya yang kita punya”, ucap HD.
Ia juga menyoroti tantangan pembangunan di daerah yang homogen secara budaya seperti Pagar Alam. Menurutnya, pendekatan pembangunan di daerah seperti ini harus mempertimbangkan aspek kultural.
Sebagai bentuk dukungannya terhadap pembangunan di Kota Pagar Alam, Herman Deru memberikan Bantuan Gubernur Khusus (Bangubsus) senilai Rp35 miliar untuk Kota Pagar Alam. Dana tersebut sebagai tahap awal yang bisa ditambah sesuai kebutuhan dan perencanaan lanjutan.
Sementara itu, Wali Kota Pagar Alam, Ludi Oliansyah dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran langsung Gubernur dalam perayaan hari jadi kota Pagar Alam yang mengusung tema "Bekerja dengan Hati".
“Tema ini menjadi semangat kita semua untuk bersinergi, menyatukan visi dan misi, demi mewujudkan Pagar Alam yang sejahtera,” ujar Wali Kota.
Lebih lanjut, Wali Kota mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menjadikan peringatan hari jadi ini sebagai momentum refleksi terhadap sejarah panjang perjuangan berdirinya Kota Pagar Alam.
Wali Kota juga menyampaikan aspirasi masyarakat Pagar Alam terkait keterbatasan anggaran daerah. Ia berharap adanya peningkatan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, mengingat posisi geografis Pagar Alam yang berada di ujung wilayah provinsi.
“Dengan segala keterbatasan, kami tetap ingin bergerak cepat membangun. Karena itu, kami sangat berharap dukungan penuh dari Bapak Gubernur untuk mendorong kemajuan daerah kami,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Wali Kota menyinggung potensi sejarah dan budaya Pagar Alam yang kaya. Ia menyatakan komitmen untuk terus menggali nilai-nilai budaya lokal sebagai fondasi pembangunan jangka panjang.
“Kami percaya, sejarah dan budaya bukan hanya warisan, tapi juga modal besar untuk membangun masa depan. Pagar Alam adalah kota yang penuh makna, dan kami akan terus bekerja dengan hati demi Pagar Alam yang lebih baik,” pungkasnya.