Dukung Ekspansi Anjungan Nusantara Lebih Mendunia Promosikan Produk Lokal Kreatif

Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf), Teuku Riefky Harsya--
JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf), Teuku Riefky Harsya menerima audiensi dari tim Anjungan Nusantara untuk membahas potensi kolaborasi terkait pemasaran produk subsektor kriya, fesyen, dan kuliner. Pemerintah mendorong ekspansi Anjungan Nusantara lebih mendunia. Pasar global, Autograph Tower, Jakarta.
“Anjungan Nusantara bisa menjadi ruang strategis untuk memperkenalkan produk-produk berbasis ekonomi kreatif secara nasional maupun ke tingkat global. Kementerian Ekonomi Kreatif sedang mendorong agar produk-produk lokal yang berkualitas bisa mendunia,” ujar Menteri Ekraf dalam audiensi yang berlangsung di Autograph Tower, Jakarta pada Rabu, 4 Juni 2025.
Menteri Ekraf Teuku Riefky juga mendorong Anjungan Nusantara melebarkan sayap kolaborasi dengan berbagai pihak. Sebab, Anjungan Nusantara termasuk sebagai wadah promosi produk khas Indonesia yang sudah mendunia.
“Tentu pendekatan kolaborasi bisa dilakukan dengan kementerian atau lembaga lain melalui berbagai kegiatan festival yang memadukan promosi kekayaan budaya dan produk lokal melalui subsektor ekonomi kreatif seperti kriya, fesyen, dan kuliner,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Anjungan Nusantara memang tak hanya terdapat di Mangga Dua Square, Jakarta. Diketahui Anjungan Nusantara sudah tersebar di Kuala Lumpur, Istanbul, dan Milan serta sebentar lagi cabangnya juga akan hadir di Hat Yai di Thailand dan Sanya di China.
Penekanan Menteri Ekraf Teuku Riefky soal jalinan kolaborasi perlu dilakukan untuk memastikan peran Anjungan Nusantara yang bisa menjembatani produk Indonesia yang ingin masuk ke pasar dunia. Aktivasi tersebut juga sejalan dengan pembinaan program Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) yang disebut dengan Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK).
BACA JUGA:Melalui Literasi Bisnis, Ajak Pelaku Ekraf Manfaatkan Peluang
“Kementerian Ekraf siap mendorong akses bagi produk-produk lokal untuk meningkatkan kualitas dan menjaga kontinuitas dari produknya. Apalagi kami sedang melakukan kurasi produk mana saja yang lebih sustain dalam program ASIK 2025. Ketika kriteria pasarnya sudah sesuai, maka mereka bisa mempromosikan produknya lewat Anjungan Nusantara,” ungkap Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Perihal program tersebut, Plt Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Kementerian Ekraf Dadam Mahdar menyampaikan bahwa kurasi penting dilakukan agar sesuai dengan tren yang sedang berkembang.
“Kami akan coba buat kluster terlebih dahulu agar bisa direkomendasikan mana saja pegiat ekraf atau produk lokal yang ingin mencoba buka pasar atau menyalurkan produk melalui Anjungan Nusantara,” kata Dadam Mahdar.
Anjungan Nusantara merupakan usaha retail yang membantu UMKM Indonesia dalam mendistribusikan produk-produknya yang berada dalam naungan PT Pelita Mas Jaya Wisata. Tujuan utamanya yaitu sebagai wadah untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk khas Indonesia.
“Anjungan Nusantara adalah konsep gabungan dari one stop promotion service di mana kami mempromosikan produk-produk Indonesia, pariwisata, budaya, dan berbagai hal yang berhubungan dengan UMKM. Misal di Anjungan Nusantara Jakarta yang akan re-opening tanggal 18 Juli nanti, setiap hari Sabtu dan Minggu akan dilakukan kegiatan bersama komunitas kuliner, tari, dan pelatihan bagi UMKM serta semua pengunjung bisa menyaksikan panggung budaya secara gratis,” ujar Irfan Utamin sebagai Penanggung Jawab Anjungan Nusantara.
Tim Anjungan Nusantara juga tak hanya sekadar menperkenalkan misi untuk promosi produk lokal, tetapi juga memohon apresiasi terhadap talenta muda berbakat dari Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa. Seperti dalam audiensi kali ini saat mereka mengajak pula Zelda Leo sebagai Juara 1 Kurasi Nyanyi Nasional 2025 sebagai delegasi budaya ke Paris.
“Dalam pertemuan hari ini, kami mengajukan permohonan dukungan agar semakin banyak UMKM yang bisa dibawa keluar Indonesia karena peminat produk-produk Indonesia itu cukup banyak. Lalu, kami juga butuh dibuatkan sertifikat apresiasi bagi anak-anak yang berprestasi sehingga mereka tetap konsisten dalam berkarya,” imbuh Irfan Utamin.