Melalui Literasi Bisnis, Ajak Pelaku Ekraf Manfaatkan Peluang

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melalui Direktorat Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi menyelenggarakan kegiatan Literasi Bisnis bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif di Bekasi.--
KORANOKUTIMURPOS – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melalui Direktorat Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi menyelenggarakan kegiatan Literasi Bisnis bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif di Bekasi. Inisiatif ini bertujuan memperkuat kapasitas pelaku usaha dalam pengelolaan bisnis, akses pembiayaan, dan mitigasi risiko finansial di era digital.
Kegiatan yang berlangsung atas kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI, dan FIFGroup (Finatra) ini diikuti para pelaku ekonomi kreatif. Mereka dibekali wawasan praktis dalam menjalankan usaha secara profesional, inovatif, dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong pelaku usaha agar lebih siap menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi digital,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenekraf Cecep Rukendi dalam acara yang berlangsung di Bekasi pada Selasa, 3 Juni 2025.
Sementara itu Kepala Wilayah Jabar 2 FIFGroup Hendra Sugara Martha menambahkan bahwa lembaga pembiayaan memiliki peran krusial dalam mendukung UMKM kreatif.
“Kami ingin memastikan pelaku usaha memahami layanan pembiayaan yang tersedia dan menggunakannya secara tepat untuk pengembangan bisnis,” kata Hendra.
Sedangkan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparbud Kota Bekasi Elia Ray Mi'Raj Gusleonardo menyebut Bekasi memiliki potensi besar di sektor kreatif. Kemudian Anggota DPRD Jawa Barat Ronny Hermawan turut menyampaikan dukungan legislatif terhadap program penguatan UMKM dan ekonomi kreatif.
BACA JUGA:HBA Periode Pertama Juni 2025 Turun
“Talenta lokal harus diperkuat melalui edukasi dan pendampingan agar dapat bersaing dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” ujar Elia.
“Literasi bisnis adalah jalan pemberdayaan. Sektor ini terbukti menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” sambung Ronny.
Acara diawali dengan sesi bertema ‘Pengantar Literasi Bisnis’ oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kemenekraf Anggara Hayun Anujuprana. Dia memaparkan prinsip dasar pengelolaan usaha kreatif.
Sesi berikutnya, ‘Waspada Investasi Ilegal, Pinjaman Online, dan Judi Digital’ dibawakan oleh Iman K. Nugraha dari OJK Jawa Barat. Ia menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap praktik keuangan ilegal yang marak menjerat pelaku usaha.
Kemudian dari perwakilan dari BNI, Chandra Bagus Sulistyo, menyampaikan topik ‘Program Pembiayaan Perbankan’. Dia membahas akses pinjaman dan skema pendanaan yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha.
Sedangkan perwakilan FIFGroup Riezky Candra Novariz menyampaikan dua materi. Yang pertama, ‘Entrepreneur Mindset vs Penjual’ yang membedakan pola pikir wirausahawan dengan penjual konvensional dan ‘Analisis Usaha Mandiri’ yang membimbing peserta mengenali peluang dan risiko bisnis.
Direktur Anggara Hayun menutup sesi dengan harapan bahwa kegiatan ini mampu memberi bekal kuat bagi pelaku ekonomi kreatif.