Kunjungi Comic Frontier, Sebut Kreator Lokal Tinggal Didorong ke Pasar Global

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengunjungi event komik animasi terbesar di Indonesia, Comic Frontier, sebagai bentuk dukungan pemerintah pada kreator lokal.--

KORANOKUTIMURPOS - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengunjungi event komik animasi terbesar di Indonesia, Comic Frontier, sebagai bentuk dukungan pemerintah pada kreator lokal. Wamenekraf Irene sekaligus menyaksikan langsung karya para kreator lokal yang sudah mendaftarkan diri pada program Ekraf Hunt.

“Event ini diikuti oleh 1.600 kreator dari Asia Tenggara dan beberapa ada yang dari Asia Timur. Artinya apa? Indonesia bukan hanya berpotensi lagi, tetapi hanya tinggal didorong saja untuk menuju pasar global,” kata Wamenekraf Irene di lokasi event yang digelar di ICE BSD, Kabupaten Tangerang pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Comic Frontier digelar 2 kali dalam setahun yang berfokus pada budaya pop Jepang seperti komik dan animasi di mana tahun ini berlangsung dari 24 Mei 2025 hingga 25 Mei 2025. Tahun ini ada 200 kreator lokal yang meramaikan Comic Frontier.

Wamenekraf Irene menyatakan kesiapan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mendukung para kreator itu mengembangkan karya mereka ke level yang lebih tinggi. Seperti disebutkan di atas, salah satunya melalui Ekraf Hunt, sebuah basis data pegiat ekraf yang dikelola langsung oleh Kemenekraf untuk mempromosikan kekayaan intelektual atau Intellectual Property (IP).

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Komunitas Ekonomi Kreatif Lewat Personal Branding

BACA JUGA:Fase Gelombang I Madinah Berjalan Lancar

“Kreator-kreator kita sudah bagus-bagus, mereka hanya butuh media. Medianya apa? Bisa macam-macam, gim, komik, film dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Kementerian Ekraf hadir untuk membantu mendorong supaya komersialisasi dan distribusinya bisa berjalan dan bagusnya mereka sudah banyak yang ikut festival-festival besar seperti Comic Frontier ini,” kata Wamenekraf Irene.

Sementara itu, Fadhil selaku Public Relation dari Comic Frontier mengatakan bahwa event ini berawal dari sebuah komunitas kecil yang suka membaca komik dan buku-buku ilustrasi. Memulai dari sebuah acara kampus, Comic Frontier mulai dikenal sehingga berhasil menggelar acara sendiri di tahun 2015.

“Comic Frontier itu motor penggeraknya adalah komunitas, jadi kami tidak mungkin bisa sebesar sekarang kalau bukan dari para komunitas. Para kreator inilah yang menggelar karya mereka, kami hanya menyediakan tempat bagi mereka yang ingin menampilkan dan menjual karya mereka,” ucap Fadhil.

“Oleh karena itu, kami berharap dengan adanya Kementerian Ekonomi Kreatif para kreator dan para komunitas ini untuk ke level yang lebih tinggi, jadi kita bisa menyalurkan para produsen ini bisa bertemu dengan konsumennya. Selain itu, kami juga ingin kreator-kreator Indonesia bisa lebih berkembang lagi, sehingga mereka bisa menyentuh industri kreatif nasional maupun internasional,” imbuh Fadhil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan