Bupati Enos Setuju Bentuk Tim Pengawasan Obat dan Makanan Bersama Balai Besar POM

Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, S.T., M.T., M.M. (Enos), menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang beserta jajaran, pada Jumat, 23 Mei 2025, di Ruang Audiensi Kantor Bupati OKU Timur.--
MARTAPURA - Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, S.T., M.T., M.M. (Enos), menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang beserta jajaran, pada Jumat, 23 Mei 2025, di Ruang Audiensi Kantor Bupati OKU Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Enos didampingi oleh Asisten II Rayenaidi, S.H., M.H., Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Amin Zen, SKM., M.M., Kepala Dinas Ketahanan Pangan M. Yani, S.P., M.M., Plt. Kasat Pol PP Ikra Sentana, S.STP., Sekretaris Disdikbud Ir. Dodi Purnama, S.T., M.M., Kabid Usaha Pembiayaan Dinkop UKM Didik Riyadi, S.E., Kabid Dinas Kesehatan Aulawi, SKM., MPH., serta Plh. Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan, Septika Susantina, S.Pt., M.E.P.
Dari pihak BBPOM Palembang, hadir langsung Kepala Balai Yani Ardiyanti, S.F., Apt., M.Sc., Ketua Tim Fungsi Penindakan Teddy Wirawan, S.Si., Apt., M.Si., Ketua Tim Fungsi Informasi dan Komunikasi Gustini, SKM., M.Kes., dan Ketua Tim Fungsi Pemeriksaan Aquirina Leonora, S.Si., Apt.
Kepala BBPOM Palembang, Yani Ardiyanti, menjelaskan bahwa wilayah kerjanya mencakup 11 kabupaten/kota, termasuk OKU Timur. Ia menyampaikan harapan agar segera dibentuk tim koordinasi di daerah untuk memudahkan pengawasan obat dan makanan.
BACA JUGA:Posyandu 6 SPM OKU Timur
BACA JUGA:dr Sheila Noberta: Kain Perca Tambahan Ekonomi Perempuan di OKU Timur
“Kami berharap segera diterbitkan SK Tim Koordinasi di bawah arahan Bapak Bupati agar pengawasan terhadap obat-obatan, pangan olahan, pangan siap saji, dan lainnya lebih efisien dan efektif,” ujarnya.
Ia juga menyoroti penggunaan bahan berbahaya yang masih ditemukan di pasar dan produk pangan. Sosialisasi melalui media seperti spanduk/banner dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Terkait obat, di Sumsel penggunaan antibiotik tanpa resep dokter masih tinggi, yakni sekitar 80 persen. Kami ingin bersama-sama menurunkan angka ini melalui pengawasan terpadu, termasuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG),” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Enos menyambut baik rencana pembentukan tim dan menekankan pentingnya langkah promotif sebelum melakukan tindakan.
“Sebelum melangkah ke pengawasan dan penindakan, perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai bahaya penggunaan bahan terlarang dalam obat dan makanan,” katanya.
BACA JUGA:Tingkatkan Hasil Produksi Ikan Patin, Diskanak OKU Timur Salurkan Sarpras untuk Kelompok
BACA JUGA:Konferensi XXIII, Wakimin Pimpin PGRI OKU Timur
Dengan wilayah yang terdiri atas 20 kecamatan, Bupati Enos menilai perlu dibentuk tim hingga ke tingkat kecamatan agar upaya promotif dan preventif berjalan maksimal. Ia juga mengungkapkan bahwa dalam program MBG, Pemkab OKU Timur telah sepakat menyerahkan pengelolaan kepada Badan Gizi Nasional sesuai arahan pusat.