Senin, 05 Mei 2025
Network
Beranda
Terkini
Oku Timur Pos
Otomotif
Membangun Desa
Olahraga
Selebriti
Kesehatan
lainnya
Sumsel
Teknologi
Disway
Hukum
Kuliner
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Realitas Utang
Reporter:
Yogi
|
Editor:
Yogi
|
Senin , 07 Apr 2025 - 09:39
Catatan dahlan Iskan--
realitas utang waini ada pertanyaan penting: benarkah punya utang besar itu tidak masalah. alasan yang sering dipakai oleh para pembela utang, anda sudah tahu: asal dipakai untuk belanja proyek produktif dan masih dalam rasio aman terhadap gdp –30 persen. kemarin-kemarin pertanyaan itu memang tidak penting. yang mempertanyakan besarnya utang dinilai kalah rasional. penakut. nyinyir. kalau mau maju harus berani berutang. kini mempersoalkan besarnya utang itu menjadi penting. tiba-tiba saja penting. dalam keadaan normal punya utang besar memang tidak bahaya. tapi dalam keadaan tidak normal seperti sekarang? dulunya keadaan ''tidak normal'' itu dianggap tidak akan pernah datang. segala perhitungan disesuaikan dengan proyeksi keadaan normal. seperti orang muda yang sehat. tidak pernah membayangkan tiba-tiba kena kanker. dan keadaan ''tidak normal'' itu kini tiba-tiba datang. "dunia sudah tidak akan sama lagi". begitu ujar banyak pemimpin negara di luar amerika serikat. pun ujar pimpinan negara yang paling kecil dikenai tarif impor oleh presiden amerika serikat donald trump: singapura. anda sudah tahu: trump hanya mengenakan bea masuk barang dari singapura 10 persen. padahal negara-negara asean lain dikenakan antara 32-46 persen. vietnam yang mencoba berdiri di tengah antara amerika dan tiongkok, di luar dugaan, dikenakan tarif paling tinggi di asean: 46 persen. jauh melebihi untuk indonesia yang 32 persen. padahal indonesia dikenal sangat mesra dengan tiongkok. mengapa singapura juga mengeluhkan sikap trump? jawabnya anda sudah tahu: singapura hidup dari perdagangan. negara yang penduduknya sama dengan satu kota surabaya itu tidak punya sumber daya alam. singapura merasa hidupnya lebih baik dalam sistem perdagangan bebas. singapura akan susah kalau semua negara melakukan tit for tat terhadap amerika. semua negara menjadi hanya memikirkan diri masing-masing. proteksionis menjadi normal baru. akibatnya, lembaga-lembaga internasional menjadi kian kurang berfungsi. singapura, kata perdana menterinya, lawrence wong kemarin: juga menginginkan reformasi di lembaga-lembaga internasional. termasuk di lembaga perdagangan internasional, wto. "yang dilakukan trump sekarang ini bukan reformasi, tapi meninggalkannya," ujar wong. nato hampir lumpuh. who bisa lumpuh. wto pasti lumpuh. mungkin juga pbb. dunia sudah tidak akan sama lagi. pertumbuhan ekonomi global akan menurun. padahal diakui dunia bahwa jasa terbesar dari perdagangan bebas adalah: berkurangnya kemiskinan besar-besaran di dunia. telah terjadi pemerataan kemakmuran. semua itu kini berakhir. dunia harus menghadapi kenyataan baru. di masa lalu proteksionisme seperti itu diikuti dengan gerakan masing-masing negara mempersenjatai diri. lalu meletuslah perang dunia kedua. indonesia tentu akan ikut terkena imbasnya. saya sendiri mulai menyiapkan mental untuk keadaan lebih sulit. saya juga mulai menata pikiran: jangan marah kalau pertumbuhan ekonomi tidak bisa mencapai 8 persen. tanpa ''normal baru'' pun saya sudah siap bila negara tidak bisa tumbuh 8 persen. apalagi kini dunia menghadapi ''normal baru''. "keadaan yang diakibatkan oleh kebijakan donald trump itu sangat kejam. tapi itu sebuah realitas baru," ujar pm canada mark carney. kita tidak menyangka bahwa singapura ternyata juga sedih. padahal negara itu kaya raya. cadangan devisanya lima kali lipat lebih besar dari kita: usd 520 miliar. cadangan devisa itu tidak pernah dipakai. terus bertambah. padahal singapura tidak punya utang. kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, cadangan devisa singapura itu bernilai lebih 1.000 kali indonesia. sedang kita, cadangan devisa bisa turun naik. utang kita anda sudah ikut hafal jumlahnya. utang kita yang besar itu otomatis membesar sendiri akibat perubahan kurs. di saat tidak normal seperti sekarang, utang itu menjadi beban sangat berat. dalam keadaan sulit seperti sekarang mestinya para pembela utang ''mati angin''. tapi yang berutang tidak perlu sedih. bukan anda yang harus membayar.(dahlan iskan)
1
2
»
Tag
# cadangan
# normal
# jaminan
# devisa
# utang
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi OKUTIMURPOS EDISI SELASA, 08 APRIL 2025
Berita Terkini
Cara Mudah Membuat Kue Dorayaki, Cocok Untuk Ide Jualan
Kuliner
8 jam
Resep Lengkap Prekedel Udang, Cocok Untuk Cemilan Maupun Lauk Makan
Kuliner
8 jam
Resep Lengkap Rendang Jengkol yan Nikmat
Kuliner
8 jam
Resep Lengkap Sayur Asam, Kuahnya Terasa Nikmat
Kuliner
8 jam
Resep Sop Sengkel Telur Puyuh, Cocok Untuk Ide Jualan yang Lezat
Kuliner
8 jam
Resep Ikan Cakalang Suwir Pedas yang Nikmat, Langkan Mudah Masak Makanan Keluarga
Kuliner
8 jam
Olahan Kailan Cah Sapi Paprika, Perpaduan Makanan Sayur dan Daging
Kuliner
9 jam
Olahan Iga yang Lezat, Cocok Untuk Makan Malam Bersama Keluarga
Kuliner
9 jam
Langkah BikinTelur Balado yang Nikmat
Kuliner
10 jam
Langkah Bikin Makan Siang Keluarga, Resep Ayam Rebus yang Nikmat
Kuliner
11 jam
Berita Terpopuler
300 Dragster Adu Kecepatan di Open Championship Drag Bike Polres OKU Timur 2025
Oku Timur Pos
18 jam
Mending Hp POCO F6 atau Samsung Galaxy A35 5G: Duel Spek Hp Mid Range
Teknologi
1 hari
Aamiiin KAI
Disway
21 jam
Vivo V30e: Miliki 5 Keunggulan Spesifikasi yang Gahar di Kelas Mid Range
Teknologi
1 hari
Lirik Realme C75: Hp Terjangkau dengan Spek Gak Ngotak
Teknologi
1 hari
Hp Tecno POVA Neo 3: Harga Terjangkau, Usung Spesifikasi Unggulan
Teknologi
1 hari
Berita Pilihan
Cara Mudah Membuat Kue Dorayaki, Cocok Untuk Ide Jualan
Kuliner
8 jam
Resep Lengkap Prekedel Udang, Cocok Untuk Cemilan Maupun Lauk Makan
Kuliner
8 jam
Resep Lengkap Rendang Jengkol yan Nikmat
Kuliner
8 jam
Resep Lengkap Sayur Asam, Kuahnya Terasa Nikmat
Kuliner
8 jam
Resep Sop Sengkel Telur Puyuh, Cocok Untuk Ide Jualan yang Lezat
Kuliner
8 jam