Hasil Tes Psikologi Jadi Syarat Pembuatan SIM di Polres OKU Timur

Masyarakat yang akan membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polres OKU Timur wajib melampirkan hasil tes psikologi mulai Selasa 18 Februari 2025.--
MARTAPURA - Masyarakat yang akan membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polres OKU Timur wajib melampirkan hasil tes psikologi mulai Selasa 18 Februari 2025.
Dimana hasil tes psikologi ini merupakan salah satu syarat wajib selain melampirkan hasil tes kesehatan jasmani yang telah diterapkan sebelumnya.
Penerapan syarat baru dalam pembuatan SIM ini berlaku mulai hari ini di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury SIK MSi didampingi Kasat Lantas Polres OKU Timur, AKP Panca Mega Surya melalui Baur SIM, Aipda Heri Okta mengatakan, tes psikologi dalam pembuatan SIM mulai berlaku Selasa 18 Februari 2025.
Lanjut kata dia, penerapan ini merujuk Peraturan Kepolisian Negara Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. Tentang perubahan atas peraturan nomor 5 tahun 2021, terkait penerbitan dan penandatanganan Surat Izin Mengemudi.
"Untuk daerah Jawa sebenarnya sudah lama diterapkan. Namun untuk wilayah Sumsel mulai berlaku hari ini," katanya, Selasa (18/02/2025).
BACA JUGA:Lapas Martapura Beri Bansos Untuk Keluarga Warga Binaan, Dukung 13 Program Akselerasi MIPAS
Lebih lanjut ia menyampaikan, tes psikologi ini, tidak hanya berlaku bagi pemohon SIM baru. Namun, juga berlaku bagi yang mengajukan perpanjangan SIM.
"Penggunaan tes psikologi ini berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 81 ayat 1 dan 4," jelasnya.
Lalu, dalam ayat 4 disebutkan syarat kesehatan yang dimaksud meliputi sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter dan sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis.
"Penerapan tes psikolog ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecelakan. Sebab pemohon yang dikeluarkan SIM-nya telah dinyatakan layak membawa kendaraan. Baik secara teknik maupun kejiwaannya," bebernya.
Hal tersebut sudah dibuktikan dari hasil tes psikologi-nya saat pemohon mengajukan pembuatan SIM.
Pemeriksaan psikologi ini, lanjut kata Heri, meliputi berbagai hal seperti kemampuan kognitif, psikomotorik dan kepribadian.
"Selain itu, juga mencakup stabilitas emosi, kepribadian diri dan kemampuan penyelesaian diri,” ungkap Heri.