Wamenpar Kagumi Keindahan dan Daya Tarik Wisata Sejarah Pulau Penyengat Tanjungpinang
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengagumi keindahan dan daya tarik destinasi wisata unggulan di Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Penyengat, yang kaya akan potensi wisata budaya dan sejarah.--
KORANOKUTIMURPOS.ID - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengagumi keindahan dan daya tarik destinasi wisata unggulan di Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Penyengat, yang kaya akan potensi wisata budaya dan sejarah.
Wamenpar Ni Luh Puspa saat mengunjungi Pulau Penyengat dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kepulauan Riau, menyaksikan sejumlah pesona daya tarik wisata dimulai dari Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.
Masjid yang didirikan pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdurrahman ini diyakini sebagai masjid tertua di Kepri. Secara bentuk bangunan, masjid ini ditopang empat tiang beton yang di keempat sudut bangunannya terdapat menara tempat muadzin mengumandangkan adzan.
Di dalam Masjid Raya Sultan Riau, wisatawan dapat melihat Alquran dengan tulisan tangan yang terpajang di tengah masjid dan beberapa barang peninggalan lainnya.
BACA JUGA:IKI Desember 2024 Menurun Meski Tetap Ekspansif, Banjir Produk Murah Impor Jadi Penyebabnya
Selanjutnya, Wamenpar mengunjungi kompleks makam Engku Puteri Raja Hamidah, Permaisuri Sultan Mahmud Riayat Syah, Sultan Riau, Lingga, Johor, dan Pahang yang memerintah antara tahun 1784-1806.
Dikutip dari situs resmi Pemkot Tanjungpinang, Pulau Penyengat dibangun menjadi sebuah negeri oleh Sultan Mahmud Riayat Syah untuk dianugerahkan kepada Raja Hamidah sebagai mahar atau mas kawin tatkala Sultan Mahmud Riayat Syah menikahi Raja Hamidah. Sejak perkawinan itu, Raja Hamidah bergelar Engku Puteri.
Sosok Engku Puteri disebut-sebut juga sebagai tokoh budaya pikir di kalangan perempuan Melayu pada zamannya. Engku Puteri mewariskan pikiran-pikiran besar dan kreatif yang masih bermanfaat dan relevan hingga sekarang ini.
"Pulau Penyengat ini potensi wisatanya sangat kuat dengan wisata religi juga wisata sejarah. Ini harus diperkuat story tellingnya, jadi ketika wisatawan datang kita bisa menyampaikan story telling yang (semakin) bagus," ujar Wamenpar Ni Luh Puspa.
Wamenpar memberikan apresiasi atas peningkatan infrastruktur yang ada di Pulau Penyengat. Mulai dari dermaga hingga jalan di dalam pulau yang semakin baik. Sebelumnya, Pemprov Kepri telah menggulirkan program rehabilitasi infrastruktur di destinasi ini.
"Jalan menuju ke titik-titik situs itu sudah sangat bagus, dan yang penting dilakukan adalah bagaimana menjaga supaya tetap rapi dan bersih," kata Ni Luh.
Kebersihan memang menjadi fokus utama Kemenpar saat ini. Di mana kebersihan sebagai unsur penting dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dan meningkatkan daya saing pariwisata.
Meski dalam kondisi yang cukup baik, Wamenpar tetap mendorong penguatan di beberapa aspek kebersihan. Seperti penambahan jumlah toilet umum, termasuk ketersediaan air bersih di dalamnya.
"Saya juga melihat pengelolaan sampah di TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Yang menjadi kendala adalah alatnya ada, tapi mesinnya tidak berfungsi karena listrik yang tidak cukup dayanya. Ini harus menjadi perhatian bersama, termasuk dari (pemerintah) pusat nanti bagaimana (bentuk dukungan)," ujar Ni Luh Puspa.