MARTAPURA - Meski petani kwatir pupuk subsidi langka, namun Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Junadi mengklaim pupuk subsidi di OKU Timur mengalami surplus.
Junadi menegaskan, untuk periode tanam Oktober-Desember 2023, jumlah kebutuhan pupuk subsidi jenis urea sebanyak 13.481 ton. Sementara pupuk subsidi jensis urea yang tersedia sebanyak 16.369 ton.
Begitu juga pupuk subsidi jenis NPK kebutuhannya 8.248 ton, sedangkan yang tersedia untuk periode tanam Oktober-Desember 2023 sebanyak 9.599 ton.
“Artinya dari data kami pupuk subsidi di OKU Timur mengalami surplus atau berlebih,” kata Junadi, Senin 4 Desember 2023.
Dia juga menjelaskan, di OKU Timur terdaftar sebanyak sekitar 120 ribu petani. Dari 120 ribu itu petani yang terinput penerima atau sasaran pupuk subsdi sekitar 80 ribu lebih.
Tahun 2023, OKU Timur mendapat kuata pupuk subsidi sekitar 44.000 ton pupuk urea dan 32.000 ton pupuk NPK.
“Kuata pupuk subsidi tahun 2024 kita belum tahu, tergantung nanti dari Kementan RI,” katanya.
Junai mengungkapkan, bahwa pihaknya, Dinas Pertanian OKU Timur telah mengirim surat edaran agar petani segera menebus pupuk subsidi untuk persiapan tanam.
“Kita juga meminta pengecer menyiapkan pupuk non subsidi, bagi petani yanh memang tidak mendapatkan pupuk subsidi. Sehingga petani tidak tidak langka pupuk,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, Dinas Pertanian juga selalu memantau di lapangan, melalui penyuluh pertanian, tergadap pengecer pupuk maupun petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi.
“Kita tetap menyarankan agar petani segera menebus pupuk subsidi, karena penyaluran terbatas waktu. Jika tidak ditebus hingga akhir Desember pupuk subsidi akan kembali lagi ke Pusri,” pungkasnya.
Sebelumnya, petani di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan mulai turun ke sawah untuk menyiapkan lahan. Itu tandanya sudah masuk musim tanam pertama.
Targetnya akhir Desember 2023 nanti para petani mulai menanam padi di sawah. Namun para petani was-was, mereka khawatir pupuk langka, seperti yang biasa terjadi setiap tahunnya.
Seperti diakui salah satu petani di Bukit Napuh, Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura, Aminudin (56). “Yang jadi masalah ini pupuk sering susah didapat. Kami petani khawatir itu,” kata Aminudin, Rabu 29 November 2023.
Diakuinya, masalah pupuk terjadi setiap musim tanam. Dia yang tergabung dalam kelompok tani merasakan kelangkaan pupuk setiap tahun.