PALEMBANG - Balai Pengelola Kereta Api Ringan(BPKAR) Sumsel optimis hingga akhir tahun 2023, pengguna jasa transportasi Light Rail Transit (LRT) Palembang bakal mencapai target 4 juta penumpang.
Kepala BPKAR Sumsel, Rode Paulus mengungkapkan, pihaknya bisa memastikan hal tersebut lantaran melihat okupansi pegguna LRT yang terus meningkat.
Rode menyebut, rata - rata penumpang harian dari Januari hingga November lalu berkisar 11 ribu lebih penumpang. Bahkan, untuk angka dalam satu bulan bisa mencapai 300 hingga 330 ribu penumpang.
"Begitu pula dengan jumlah total penumpang tahun 2023 Januari - November telah mencapai 3,7 Juta," kata Rode, Kamis 7 Desember 2023.
Menurutnya, jika jumlah penumpang harian terhitung awal Desember hingga akhir tahun bisa mencapai 11.300 penumpang, maka tidak menutup kemungkinan target 4 juta penumpang bisa tercapa.
"Ya, kita lihat okupansinya terus membaik dan semakin meningkat. Mudah-mudahan target 4 juta penumpang bisa tercapai hingga akhir tahun ini," harap Rode.
Rode menambahkan, okupansi penumpang bertambah dalam setiap tahunya. Terhitung sebelum Covid-19 atau ditahun 2018 total ada 927.432 penumpang, lalu pada tahun 2019 bertambah menjadi 2.619.159 penumpang.
Kendati demikian, jumlah penumpang sempat turun lantaran adanya wabah Covid-19 pada tahun 2020. Sehingga, jumlah penumpang turun menjadi 1.503.637.
Namun, pada tahun 2021 jumlahnya kembali naik menjadi 1.599.133 penumpang. Angka kenaikan tetap terjadi pada tahun 2022 dengan total 3.087.735 penumpang.
"Sehingga target tahun 2023 sebanyak 4 juta penumpang optimis bisa terpcapai," timpalnya.
Lebih lanjut Rode menuturkan, meningkatnya jumlah pengguna LRT turut di sokong oleh keberadaan Feeder LRT yang ada di kota Palembang.
Diketahui, sebanyak 7 Koridor Feeder yang tersebar bisa membawa penumpang sebanyak 5.976 rata rata perharinya.
"Dari jumlah itu, 30 persenya menaiki LRT. Artinya kedua akomodasi ini bermanfaat bagi masyarakat," bebernya.
Selain itu, Rode juga menambahkan, saat ini penggunaan Feeder LRT masih tak dikenakan biaya hingga akhir tahun 2023.
Penumpang Feeder LRT sambung Rode, baru dikenakan tarif biaya Rp2.000-Rp4.000 pada 2024 mendatang. "Itu hanya kisaran tarif, namun sampai saat ini masih dalam kajian," ungkapnya.
Sementara itu, Rode kembali menjelaskan, jika Koridor Feeder di Kota Palembang seharusnya memiliki 17 Koridor.
Namun, karena keterbatasan biaya, Pemkot Palembang hanya bisa membiayai 2 koridor dan DJKA 5 koridor.
"Harusnya ada 17 koridor yang bisa melayani masyarakat. Tapi karena keterbatasan biaya jadi saat ini baru ada 7," tutupnya.*