Optimalkan Potensi Ekonomi Digital, Pemerintah Dorong Pengembangan Kompetensi SDM

Senin 05 Aug 2024 - 12:15 WIB
Reporter : Deo
Editor : Yogi

KORANOKUTIMURPOS.ID - Menghadapi kondisi geopolitik yang tengah dilingkupi ketidakpastian saat ini, Pemerintah terus berupaya menjaga konsistensi perekonomian nasional dengan mengoptimalkan berbagai mesin pertumbuhan. 

Selain hilirisasi, Pemerintah menmghembangkan mesin pertumbuhan ekonomi baru seiring dengan tantangan perkembangan teknologi di masa mendatang, yakni melalui digitalisasi.

"Ekonomi digital Indonesia saat ini mencapai sebesar USD80 miliar dan diproyeksikan akan terus meningkat," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri Breakfast Meeting bersama Chairperson of Tsinghua University People’s Republic of China Prof. Qiu Yong dalam rilis di Jakarta Pusat.

Mempertimbangkan potensi tersebut, Menko Airlangga menekankan arti penting upaya dalam mendorong penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM)  yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri di masa mendatang.

“Jadi kalau kita bicara ekonomi digital, kita perlu punya SDM, karenanya kita perlu lebih banyak mahasiswa untuk diberi kesempatan belajar di Tsinghua, terutama dalam kondisi geopolitik dan tantangan Artificial Intelligence (AI) dan AI generatif saat ini. Saya rasa ini adalah saat yang tepat bahwa saat ini kita mempunyai fasilitas yang ada di Kura Kura Bali,” jelasnya.

BACA JUGA:Kementerian PPPA Gelar Jelajah Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA)

Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian menambahkan bahwa Indonesia juga tengah menargetkan untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang. 

Di saat itu, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar USD26.000, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar USD9 Triliun.

"Untuk itu, dibutuhkan pusat pendidikan yang berkualitas terutama di bidang inovasi dan teknologi, salah satunya melalui Tsinghua University," ujarnya.

Dengan memperhatikan urgensi tersebut, Menko Airlangga menuturkan perlu adanya penambahan kuota kesempatan belajar di Tsinghua University bagi mahasiswa Indonesia yang saat ini hanya sebesar 50 mahasiswa agar program tersebut dapat berjalan lebih inklusif, terlebih mempertimbangkan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan terdapat proyeksi terjadinya bonus demografi pada beberapa tahun mendatang yang perlu untuk dioptimalisasi.

Lebih lanjut, terkait dengan digitalisasi, Menko Airlangga juga menuturkan bahwa saat ini terdapat kebutuhan komoditas digital seperti semikonduktor. 

BACA JUGA:Cari Bakat Videografi Mahasiswa Terbaik, FIFGROUP Gelar Video Youth Competition 2024

Dalam rangka mencukupi kebutuhan tersebut, perlu adanya SDM yang kompeten untuk melakukan desain microchip sehingga Menko Airlangga berharap dukungan untuk mendorong kemampuan SDM semikonduktor.

Adapun Indonesia sendiri menjadi basis untuk kendaraan listrik, sel bahan bakar, baterai, dan ke depan akan didorong untuk optimalisasi potensi semikonduktor. Untuk itu, ketersediaan SDM dan pusat pertukaran untuk pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pada bidang tersebut.

“Kita memerlukan sumber daya manusia. Maka dari itu, kami harap dukungan Tsinghua untuk mengembangkannya dan memperbolehkan pelajar dari Indonesia belajar di Tsinghua, atau sebaliknya pelatihan untuk para pelatih. Bukan untuk kursus singkat, tetapi untuk waktu-waktu tertentu di universitas. Jadi saya pikir itulah hal berikutnya yang ingin saya kerjakan,” jelasnya.

Kategori :