Memberi nama adalah memberi doa. Doa media berbahasa Mandarin begitu baiknya.
Kelak perbedaan penulisan nama seperti itu akan hilang. Pelan-pelan media akan menyatu dengan satu ejaan nama. Kian terkenal seseorang, kian cepat dicapainya kesepakatan penulisan nama orang asing di sana.
Dan ”kesepakatan” itu kelihatannya segera terwujud. Menurut pengamatan saya, media di sana akan punya kesepakatan baru. Tidak akan pakai 苏比安托 juga tidak pakai 苏比安托.
Kian hari kian banyak yang memilih pakai nama depan saja: Prabowo. Mungkin karena sebagian besar orang memanggilnya Prabowo. Bukan Subianto.
Saya lihat media pilih menuliskan Prabowo dengan ejaan Mandarin seperti ini:普拉博沃. Pu La Bo Wa.
BACA JUGA:Bawang Putih
Saya masih mencari-cari doa apa yang terkandung dalam nama Pu La Bo Wa itu. Saya juga belum menemukan apakah dalam 100 marga Tionghoa ada salah satunya marga ”Pu”.
BACA JUGA:Diam Hanyut
Jadi kelak kalau ada media menulis kata pu la bo wa, maksudnya adalah: Prabowo. (Dahlan Iskan)