Maka komunisme Tiongkok itu, kalau di agama, sudah disebut ''komunis aliran sesat''. Tapi justru yang sesat yang ternyata lebih maju.
Itu pun dianggap belum cukup. Sokoguru komunis Tiongkok masih harus ditambah satu lagi: sokoguru keempat. Maka, 15 tahun lalu, revisi ketiga ideologi dilakukan: pilar keempat itu adalah ilmu pengetahuan.
Empat pilar ideologi itu pun masuk dalam konstitusi negara. Itu menjadi bagian terpenting dalam konstitusi.
Maka dengan empat itu posisi ilmu pengetahuan di Tiongkok sudah dijamin masa depannya –sejak 15 tahun lalu. Konsekuensinya: semua hal yang tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan tidak boleh jadi program pemerintah.
Andi Setiadi angkat bicara. Ia tidak percaya kemajuan yang diraih Tiongkok akan berkelanjutan. Andi percaya ''kebebasanlah" yang bisa jadi sumber berkembangnya ilmu pengetahuan.
Andi alumni FE UI. Ia bekerja di bidang valuta asing dan bursa saham.
"Tiongkok adalah diktator. Tidak ada kebebasan. Karena itu Tiongkok akan runtuh," kurang lebih begitu pendapatnya.
Saya pun menjelaskan: yang berpendapat seperti itu banyak sekali. Pun beberapa ahli ekonomi di Amerika dan Eropa.
Yang memastikan Tiongkok akan runtuh bahkan menerbitkan buku. Dengan data ekonomi yang rinci. Buku itu sampailah pada kesimpulan: Tiongkok akan runtuh tahun lima tahun setelah buku itu terbit.
Buku itu terbit tahun 2005. Ekonomi Tiongkok lagi hebat sekali. Tapi si ahli menyebutkan: semua kehebatan itu hanya untuk mengejar Olimpiade Beijing. Semua kemampuan dicurahkan ke suksesnya Olimpiade.
Begitu Olimpiade selesai, ekonomi Tiongkok melambat dan dua tahun kemudian runtuh.
Ternyata lima tahun setelah buku itu terbit, Tiongkok menjadi kekuatan ekonomi ketiga terbesar di dunia. Mengalahkan negara bebas Jerman. Tinggal kalah oleh Jepang dan Amerika.
Lalu ada ramalan lagi Tiongkok akan runtuh tahun 2015.
Setelah tahun itu Tiongkok jadi kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia. Mengalahkan Jepang. Tinggal kalah dari Amerika.
Tidak hanya dua kali Tiongkok diramalkan runtuh. Ketika dilanda wabah SARS dulu juga diramal akan runtuh. Demikian juga dengan Covid-19.
Lalu saya menantang seminar: mana yang lebih memberikan kebebasan. Tiongkok atau negara demokrasi.