PALEMBANG - Pemkot Palembang melalui Dinas PUPR berkolaborasi dengan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang untuk mengatasi persoalan Banjir.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PUPR Palembang Ahmad Bastari kepada awak media usai melantik Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang di Ruang Parameswara Sekretariat Daerah Kota Palembang pada Jumat 23 Februari 2024.
"Kita rangkul dan berkolaborasi untuk antisipasi banjir dan genangan dengan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang ini," ungkapnya.
Ahmad Bastari menjelaskan, Dinas PUPR Palembang berkolaborasi dengan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang untuk mengurangi waktu genangan, ketinggian genangan, dan luasan genangan.
"Tiga poin ini yang penting dilakukan, kalau untuk nol genangan itu tidak mungkin," jelasnya.
Lanjut Ahmad Bastari, dalam mengurangi genangan berdasarkan waktu misalnya semula dua jam, lalu akan berkurang menjadi satu jam setelah hujan.
"Misal ketinggian genangan ditargetkan tidak lebih dari 30 cm. Begitu juga dengan luas genangan kita antisipasi tidak masuk ke rumah warga. Itu yang kita berkolaborasi mengendalikan, tidak bisa hanya satu pihak saja," tuturnya.
Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Air Irigasi dan Limbah (SDA IL) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ir RA Marlina Sylvia mengatakan bahwa Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang yang dilantik pada hari ini merupakan komunitas ke 38.
"Satu komunitas terdapat 20 anggota didalamnya yang akan berkolaborasi dengan PUPR Palembang," katanya.
“Pembentukan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang ini adalah indikator keberhasilan dari sosialisasi yang dilakukan dari awal tahun sampai dengan akhir tahun, serta menghasilkan masyarakat yang sudah teredukasi, paham mengenai banjir dan penanganan genangan," tutupnya.(*)