KORANOKUTIMURPOS.ID - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus menyampaikan kabar baik terkait upaya pemerintah mengatasi kekurangan dokter spesialis, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
Pemerintah memastikan bahwa seluruh biaya pendidikan dokter spesialis kini ditanggung 100 persen oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Selasa (25/11/2025), Benjamin menegaskan bahwa pemerintah tengah mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga spesialis melalui pembukaan jalur pendidikan khusus bagi putra-putri daerah.
“Program pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran ini adalah mempercepat pendidikan dokter spesialis. Bahkan sekarang, pendidikannya diambil dari putra-putra daerah dan gratis, seluruh pembiayaan ditanggung Kemenkes,” ujar Benjamin.
BACA JUGA:Benahi Tata Kelola Pasir Kuarsa, Wacanakan Tarik Kembali Izin Ke Pemerintah Pusat
BACA JUGA:PMK Usulkan Penguatan Akreditasi Masjid
Menurutnya, pendekatan berbasis putra daerah jauh lebih efektif karena para lulusan memiliki kecenderungan untuk kembali dan menetap di kampung halaman guna melayani masyarakat setempat.
“Lebih mudah orang pulang ke kampungnya daripada kita kirim dari kota besar ke daerah terpencil. Sarana prasarana belum memadai, dan kompensasi pun sering tidak sebanding. Maka ini langkah yang paling realistis,” katanya.
Walau demikian, Benjamin mengingatkan bahwa hasil program ini tidak dapat dirasakan secara instan. Saat ini saja, angkatan pertama baru memasuki semester kedua.
“Memang hasilnya baru terasa 3–4 tahun lagi karena mereka masih menjalani pendidikan. Tapi tiga tahun mendatang, barulah tenaga spesialis bisa mengisi daerah-daerah,” jelasnya.
BACA JUGA:Jembatan Komering 4 Jadi Prioritas, Bupati OKU Selatan Lakukan Peninjauan Lapangan
BACA JUGA:Kewirausahaan Turut Perkuat Struktur Industri Nasional
Ia menegaskan bahwa percepatan pendidikan dokter spesialis merupakan salah satu strategi utama pemerintah untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan antara kota besar dan daerah.