Cuaca Tak Menentu, Petani di Martapura OKU Timur Optimis Garap Sawah

Sabtu 16 Aug 2025 - 16:56 WIB
Reporter : Claudeo
Editor : Yogi

MARTAPURA – Di tengah musim kemarau basah yang masih membawa hujan, para petani di Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, tetap optimis  menggarap sawah. 

Meski harga pupuk subsidi sulit dijangkau, cuaca tak menentu, dan hama kian kebal terhadap obat, semangat mereka tak surut demi menjaga ketahanan pangan keluarga.

Agus Nugroho, petani di Kelurahan Veteran Jaya, mengaku menjadi petani di tengah harga pupuk yang mahal dan sulit dicari.

Serta lahan pertanian yang semakin sempit, membuatnya menyadari bahwa kebutuhan pangan adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

"Saya ingin kebutuhan dasar saya ini tercukupi terpenuhi, jadi kalau kita memiliki simpanan gabah ataupun simpanan beras itu rasanya nyaman, tinggal mencari lauk dan lain-lainnya," tuturnya.

Di tengah kondisi pupuk subsidi yang sulit dan obat-obatan pertanian yang semakin mahal, Agus memilih berinisiatif membuat atau meracik sendiri pupuk dan pestisida.

BACA JUGA:Sambut HUT RI, Kadiskominfo Gelar Serangkaian Lomba Menarik

BACA JUGA:Sambut Baik Pimpinan Baru PLN UP3 Lahat, Bupati Enos Harapkan Sinergi dan Inovasi 

"Istilahnya saya bertani organik, salah satunya untuk menekan biaya produksi. Saya tidak ingin menjadi petani yang terkontrol oleh sistem kapitalis. Jujur saja, saya ingin menjadi petani merdeka, petani yang berdikari, berdiri di atas kaki sendiri," ujarnya tegas.

Ia menambahkan, bertani dengan cara organik dan kembali ke alam membuatnya tidak terlalu pusing memikirkan harga pupuk atau obat-obatan.

“Kalau saat ini pupuk mahal dan obat sulit dicari, saya masih bisa mengupayakan dari potensi yang ada di sekitar kita,” katanya.

Alasan Agus tetap bertahan menjadi petani sederhana yakni demi memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan memastikan ketahanan pangan rumah tangganya.

“Kalau beras terpenuhi, tinggal mencari kebutuhan lain seperti lauk-pauk, sandang, papan, dan lainnya,” tambahnya.

Sementara, Nuraini, petani di Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura memanfaatkan sisa musim kemarau basah ini untuk tetap menanam padi di lahan satu hektare miliknya yang terbagi antara sawah dan palawija.

BACA JUGA:Polres OKU Timur Gelar Gerakan Pangan Murah, Bantu Masyarakat Penuhi Kebutuhan Pokok

Kategori :