Disway Gratis

Kamis 08 Feb 2024 - 15:27 WIB
Reporter : deo
Editor : yogie

 

DISWAY - SUDAH takdirnya Disway harus gratis. Dilahirkannya pun tanpa biaya.

 

Idenya gratis: dari Mas Joko Intarto. Desain web-nya gratis: dari Mas Gepeng. Server-nya gratis: nebeng punya Mas Iwan.

 

Maka menjelang ulang tahun Disway ini saya ingin mengenang yang serbagratis itu. Yang memberi durian gratis saja ditulis –apalagi ini yang meletakkan dasar-dasar sejarah Disway.

 

Soal Joko Intarto biarlah ia menulis sendiri. Saya justru penasaran dengan Gepeng. Kenapa tidak ada temannya yang ingat nama aslinya:

 

Julius Nata Saputra. Ia lahir di Malang dan lulus S1 elektro juga di Malang: dari perguruan tinggi swasta di sana, Universitas Widya Gama.

 

"Waktu kuliah saya memang kurus. Lalu teman satu kost memanggil saya Gepeng. Terbawa sampai sekarang," ujar Julius.

 

Gepeng lulus tahun 2004. Pun Iwan yang nama aslinya Edi Hermawan. Juga Yuli Eka Prasetya alias Eka. Tiga orang ini bergabung mendirikan usaha bersama: web developer. Iwan yang menjadi pemegang saham mayoritas.

 

Gepeng sebagai yang paling ahli mendesain web jadi dirutnya. Web pertama Disway itu ia bangun hanya dalam waktu dua hari. Nyaris tidak tidur. Bersama Eka. Lalu Iwan menyiapkan server.

 

Iwan sampai harus kelabakan. Hari pertama Disway terbit server-nya jebol. Terlalu banyak yang mengakses. Di luar perhitungan.

 

Yang hebat dari tiga orang itu: sampai sekarang masih rukun. Masih utuh bertiga. Usahanya juga makin maju.

 

"Kami baru buka kantor di Yogyakarta," ujar Gepeng. Di Jogja tenaga terampil di bidang IT sangat banyak. Pun permintaan gajinya tidak tinggi.

 

Banyak anak muda mendirikan usaha bersama sesama teman sekelas. Lalu kandas. Bertengkar. Bubar. Itu karena mereka berbagi rata: sahamnya sama-sama sepertiga. Persahabatan trio Iwan-Gepeng-Eka langgeng karena salah satu dari mereka mayoritas.

 

Soal sejarah lahirnya Disway sendiri, biarlah bung Joko Intarto sendiri yang bercerita. Inilah tulisannya. Judulnya: NOSTALGIA DISWAY

 

Selamat datang era metamorfosis media. Tema ini saya kira cocok untuk semua pelaku industri yang saat ini tengah menyiapkan perhelatan akbar: Hari Pers Nasional. Dari luar gelanggang, saya menulis sebuah catatan.

 

Saya ingat hari ini empat tahun yang lalu: Bersama Mas Ahmad Zaini, Mas Nawie, dan Mas Gepeng, kami berjibaku menyelesaikan website Disway. Hari ini hingga tiga hari kemudian kami sibuk luar biasa.

Kategori :

Terkait

Sabtu 09 Nov 2024 - 11:19 WIB

Tawaduk Thinking

Minggu 29 Sep 2024 - 09:01 WIB

Nasib Kakak

Sabtu 24 Aug 2024 - 11:07 WIB

Sembahyang Rebutan

Sabtu 27 Jul 2024 - 12:32 WIB

260 Disway

Selasa 25 Jun 2024 - 09:22 WIB

Nasihat Murid